BANGKOK. Lion Air Grup melalui anak usahanya Thai Lion Air begitu serius menancapkan bisnisnya di Thailand. Selain terus menambah pesawat dan jumlah rute penerbangan, maskapai ini juga melakukan investasi lainnya. Darsito Hendroseputro, Managing Director Thai Lion Mentari Co., Ltd. (Thai Lion Air) mengatakan di tahun lalu pihaknya membeli lahan dan bangunan seluas 7,7 hektare di Bangkok, Thailand. Rencananya lahan tersebut akan digunakan tempat perawatan pesawat ringan seperti mengganti ban. Di lokasi tersebut juga akan dibangun simulator untuk para pilot maskapai tersebut. "Biaya pembelian lahan dan gedungnya sebesar 45 juta Baht Thailand," ujar Darsito saat media gathering di Bangkok, Thailand, Sabtu (30/1). Darsito juga menjelaskan sebelum investasi simulator pihaknya juga telah membeli empat unit bangunan seperti ruko di Thailand untuk digunakan kantor. "Harga pembelian satu bangunan sebesar 28 juta Baht Thailand, ujar pria yang masih memegang lisensi pilot ini. Dia juga menjelaskan pencapaian itu hasil dari pertumbuhan bisnis dan kinerja Thai Lion Air di Thailand. "Padahal saat awal Thai Lion Air kami hanya menyewa ruangan di hotel sebagai kantor," kenang Darsito. Namun dia enggan menjelaskan seberapa besar pendapatan dan pertumbuhan bisnis Thai Lion Air sejak tahun 2013. "Yang jelas sejauh ini kami on the track," tuturnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lion Air Grup bangun lokasi simulator di Thailand
BANGKOK. Lion Air Grup melalui anak usahanya Thai Lion Air begitu serius menancapkan bisnisnya di Thailand. Selain terus menambah pesawat dan jumlah rute penerbangan, maskapai ini juga melakukan investasi lainnya. Darsito Hendroseputro, Managing Director Thai Lion Mentari Co., Ltd. (Thai Lion Air) mengatakan di tahun lalu pihaknya membeli lahan dan bangunan seluas 7,7 hektare di Bangkok, Thailand. Rencananya lahan tersebut akan digunakan tempat perawatan pesawat ringan seperti mengganti ban. Di lokasi tersebut juga akan dibangun simulator untuk para pilot maskapai tersebut. "Biaya pembelian lahan dan gedungnya sebesar 45 juta Baht Thailand," ujar Darsito saat media gathering di Bangkok, Thailand, Sabtu (30/1). Darsito juga menjelaskan sebelum investasi simulator pihaknya juga telah membeli empat unit bangunan seperti ruko di Thailand untuk digunakan kantor. "Harga pembelian satu bangunan sebesar 28 juta Baht Thailand, ujar pria yang masih memegang lisensi pilot ini. Dia juga menjelaskan pencapaian itu hasil dari pertumbuhan bisnis dan kinerja Thai Lion Air di Thailand. "Padahal saat awal Thai Lion Air kami hanya menyewa ruangan di hotel sebagai kantor," kenang Darsito. Namun dia enggan menjelaskan seberapa besar pendapatan dan pertumbuhan bisnis Thai Lion Air sejak tahun 2013. "Yang jelas sejauh ini kami on the track," tuturnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
