Lionmesh Prima (LMSH) yakin bisa penuhi target penjualan tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT. Lionmesh Prima Tbk (LMSH) masih optimistis untuk memupuk kinerja di sisa tahun berjalan. Direktur Utama LMSH, Lawer Supendi mengungkapkan, LMSH masih mantap mengejar target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk tahun ini, yaitu Rp 200,15 miliar.

“Kita lihat setelah bulan September keadaannya telah membaik, minimum kita akan mencapai hasil maupun top line maupun bottom line nya seperti telah ditargetkan di awal tahun 2021,” tutur Lawer dalam acara public expose yang disiarkan virtual, Rabu (8/12).

Sebagai pembanding, LMSH tercatat membukukan penjualan neto sebesar Rp 124,81 miliar di sepanjang tahun 2020 lalu, merosot 29,79% dibanding realisasi penjualan tahun 2019 yang mencapai Rp 177,78 miliar. 


Dengan demikian, berdasarkan hitungan kasar Kontan.co.id, target penjualan LMSH pada tahun ini lebih besar sekitar 60.35% dibanding capaian penjualan LMSH tahun lalu, serta naik sekitar 12,57% dibanding realisasi penjualan tahun 2019.

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) dan INKA kembangkan kendaraan tambang berbasis listrik

Pada sembilan bulan pertama tahun ini, LMSH sudah menunjukkan pertumbuhan kinerja. Pada sisi top line, LMSH membukukan penjualan neto sebesar Rp 109,51 miliar di sepanjang Januari-September tahun 2021 ini. 

Jika dibandingkan dengan realisasi penjualan Januari-September 2020 lalu yang sebesar Rp 90,80 miliar, realisasi penjualan LMSH di sembilan bulan pertama tahun ini mengalami pertumbuhan 20,60%.

Berdasarkan catatan LMSH, kenaikan penjualan tersebut salah satunya ditopang oleh harga penjualan rata-rata hingga kuartal III 2021 yang lebih baik dibanding periode sama tahun lalu. Selain itu, volume penjualan wire mesh  LMSH juga di sembilan bulan pertama tahun ini juga mencapai 9.730 ton atau naik kurang lebih 10% dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Dari hasil penjualan hingga kuartal III, LMSH berhasil mengantongi laba neto periode berjalan sebesar Rp 5,17 miliar di sepanjang Januari-September 2021. Catatan saja, sebelumnya LMSH membukukan rugi neto periode berjalan sebesar Rp 5,90 miliar pada Januari-September tahun 2020 lalu.

Lawer mengakui, meski bertumbuh dibanding periode sama tahun lalu, realisasi penjualan LMSH di sembilan bulan pertama baru mencapai 54,7% dari target penjualan tahun ini.

Baca Juga: Pada tahun depan, Intiland (DILD) anggarkan belanja modal Rp 1 triliun

Menurutnya, hal ini didorong oleh kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, sebab aktivitas pembangunan yang melambat turut berdampak pada permintaan wire mesh LMSH. 

Sebagai gambaran, pelanggan LMSH terdiri atas 3 segmen, yakni pemakai langsung, distributor, dan kontraktor. Saat ini, ketiganya memiliki porsi kontribusi yang kurang lebih sama dalam penjualan LMSH.

Lawer optimistis, LMSH masih bisa mengejar target penjualan Rp 200,15 miliar di sisa tahun berjalan. Lawer berujar, kinerja penjualan LMSH terus membaik, terutama setelah adanya kebijakan PPKM level 1 di sejumlah daerah pada kuartal keempat tahun ini. “Dengan membaiknya keadaan Covid-19 setelah bulan 9, penjualan secara volume perseroan telah mulai menunjukkan peningkatan,”  kata Lawer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi