Lionmesh tunda lagi pembangunan pabrik di Sidoarjo



JAKARTA. Produsen baja wire rod PT Lionmesh Prima Tbk (LMSH) kembali menunda pembangunan pabrik di Sidoardjo Jawa Timur. Ini adalah kali kedua, anak usaha Lion Group ini menunda pembangunan pabrik.

Dalam catatan KONTAN, semula pabrik ini akan dibangun di akhir 2015. Namun, manajemen manajemen Lionmesh Prima bilang, pembangunan pabrik menjadi kuartal I tahun 2016. Hanya, penundaan kali ini terjadi saat Lionmesh Prima telah menunjuk kontraktor.

Sukmawati Syarif, Corporate Secretary Lionmesh Prima enggan memberikan penjelasan terperinci soal alasan penundaan pabrik oleh emiten berkode saham LMSH tersebut.


"Ada hal yang belum kami selesaikan, jadi kami selesaikan dulu," terang Sukmawati memberikan alasan kepada KONTAN, Kamis (4/2).

Meski pembangunan pabrik tertunda, produsen produk baja konstruksi tersebut menegaskan, penundaan pembangunan ini tidak akan berlarut-larut. "Pembangunan tetap akan dilakukan tahun ini, setidaknya semester I-2016 kami sudah  bisa mulai bangun," terang Sukmawati.

Pabrik milik Lionmesh Prima tersebut dipersiapkan sebagai pabrik pengganti dari pabrik yang sudah tutup awal tahun 2014 lantaran  terendam semburan lumpur Lapindo. 

Untuk membuat pabrik baru, Lionmesh Prima menyediakan lahan seluas hektare (ha). Adapun dana investasi yang dikeluarkan sebanyak Rp 60 miliar–Rp 75 miliar. Sebagian dana diambil dari belanja modal tahun ini. 

Menurut hitungan perusahaan ini, pembangunan pabrik membutuhkan waktu 6 bulan  sampai 9 bulan. Dengan begiti, pabrik bisa kelar akhir tahun ini atau awal tahun depan. Dalam skenario, pabrik ini memiliki kemampuan produksi 18.000 ton–24.000 ton wire rod per tahun.

Saat ini, Lionmesh mengoperasikan pabrik di Bekasi dengan kapasitas 35.000 ton wire rod per tahun. Sukwamati bilang, meski ada perlambatan pertumbuhan properti, produksi wire rod normal.

Tahun ini, Sukmawati optimistis bisnisnya bisa tumbuh 10%. "Pertumbuhan permintaan akan terjadi Maret 2016 nanti," kata Sukmawati .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan