JAKARTA. Di tahun 2010, Indonesia akan mengalami banyak perubahan seiring laju pertumbuhan ekonomi dunia yang mulai membaik. Arus perdagangan antar negara yang mulai membaik dan mulai berlakunya perdagangan bebas alias free trade agreement (FTA) dengan beberapa negara juga bakal memberi tekanan terhadap pertumbuhan impor Indonesia. Dalam hitungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), tahun depan, impor Indonesia akan naik hingga 7,1%. Angka ini lebih besar dibandingkan perkiraan pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2010 sebesar 6,9%. "Salah satunya karena pemberlakuan perdagangan bebas," kata Agus Eko Nugroho, peneliti dari Pusat Penelitian Ekonomi LIPI saat paparan outlook ekonomi Indonesia 2010 di Gedung LIPI, Selasa (29/12). LIPI sendiri melihat, FTA lebih banyak merugikan Indonesia. Hal ini karena tidak ada persiapan yang matang dari pemerintah. Sejauh ini kualitas produk negara lain seperti China masih lebih baik dari produk lokal. "Sebenarnya FTA ada keuntungannya tetapi perlu kerja keras karena keuntungan itu bukan didapat secara taken for granted," jelasnya .
LIPI: FTA Membuat Impor Melonjak 7,1%
JAKARTA. Di tahun 2010, Indonesia akan mengalami banyak perubahan seiring laju pertumbuhan ekonomi dunia yang mulai membaik. Arus perdagangan antar negara yang mulai membaik dan mulai berlakunya perdagangan bebas alias free trade agreement (FTA) dengan beberapa negara juga bakal memberi tekanan terhadap pertumbuhan impor Indonesia. Dalam hitungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), tahun depan, impor Indonesia akan naik hingga 7,1%. Angka ini lebih besar dibandingkan perkiraan pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2010 sebesar 6,9%. "Salah satunya karena pemberlakuan perdagangan bebas," kata Agus Eko Nugroho, peneliti dari Pusat Penelitian Ekonomi LIPI saat paparan outlook ekonomi Indonesia 2010 di Gedung LIPI, Selasa (29/12). LIPI sendiri melihat, FTA lebih banyak merugikan Indonesia. Hal ini karena tidak ada persiapan yang matang dari pemerintah. Sejauh ini kualitas produk negara lain seperti China masih lebih baik dari produk lokal. "Sebenarnya FTA ada keuntungannya tetapi perlu kerja keras karena keuntungan itu bukan didapat secara taken for granted," jelasnya .