JAKARTA. Penjualan lahan industri dan area komerisial tidak lagi menjadi penopang pendapatan PT Lippo Cikarang Tbk. Saat ini, mayoritas penjualan pengembang yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten LPCK itu lebih banyak ditopang dari produk residensial. Penjualan rumah hunian, ruko, dan apartemen memberi kontribusi sekitar 50,79% dari total pemasukan sebesar Rp 939,26 miliar. Selama Januari-Juni kemarin, pendapatan dari penjualan rumah hunian, ruko, dan apartemen tumbuh 115% menjadi Rp 477,14 miliar dari sebelumnya Rp 221,78 miliar. Sedangkan penjualan lahan industri justru menurun dari Rp 532,86 tahun 2014 kemarin menjadi Rp 373,25 miliar. Kemudian sisa pendapatan ditopang pendapatan berulang sebesar Rp 88,87 miliar.
Lippo Cikarang andalkan pendapatan residensial
JAKARTA. Penjualan lahan industri dan area komerisial tidak lagi menjadi penopang pendapatan PT Lippo Cikarang Tbk. Saat ini, mayoritas penjualan pengembang yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten LPCK itu lebih banyak ditopang dari produk residensial. Penjualan rumah hunian, ruko, dan apartemen memberi kontribusi sekitar 50,79% dari total pemasukan sebesar Rp 939,26 miliar. Selama Januari-Juni kemarin, pendapatan dari penjualan rumah hunian, ruko, dan apartemen tumbuh 115% menjadi Rp 477,14 miliar dari sebelumnya Rp 221,78 miliar. Sedangkan penjualan lahan industri justru menurun dari Rp 532,86 tahun 2014 kemarin menjadi Rp 373,25 miliar. Kemudian sisa pendapatan ditopang pendapatan berulang sebesar Rp 88,87 miliar.