Lippo Cikarang siap bangun CBD akhir 2014



JAKARTA. PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) terus mematangkan rencananya membangun central business district (CBD). Kalau tidak ada aral melintang, peletakan batu pertama untuk mega proyek itu akan dilakukan kuartal IV-2014.

CBD berada di dalam kawasan Lippo Cikarang, Cikarang, Bekasi yang bisa diakses melalui gerbang tol KM 34+700 jalan tol Jakarta-Cikampek. Gerbang tol itu sudah resmi dibuka April 2014.

Tidak tanggung-tanggung, luas CBD secara keseluruhan mencapai 320 hektare (ha) untuk pengembangan sampai dengan 2020. Nah, di tahap pertama, LPCK akan memulai pengembangan di atas lahan seluas 13,5 ha. Di atas lahan tersebut nantinya akan berdiri apartemen, hotel, convention center, ritel, sekolah dan universitas, asrama, rumah sakit, serta family club.


"Investasi untuk pengembangan tahap pertama sudah termasuk dalam belanja modal tahun ini sebesar Rp 600 miliar," ungkap Presiden Direktur LPCK Meow Chong Loh pada saat paparan publik di Jakarta, Kamis (8/5). Sayangnya Meow tidak menyebut berapa persen yang akan mengalir untuk CBD.

Menurut proyeksi Meow, pengembangan CBD secara keseluruhan bisa menelan investasi hingga Rp 6 triliun-Rp 10 triliun. "Sumber pendanaannya berasal dari penjualan apartemen," terangnya.

Meow bilang, perusahaannya memang menunggu sampai pemilihan umum (pemilu) selesai sebelum mulai menggarap CBD. Selama kuartal I-2014 pun belum ada proyek baru yang meluncur ke pasar. Padahal perusahaan sudah menyiapkan sebelas proyek anyar, baik residensial maupun komersial.

Tidak heran apabila penjualan LPCK sampai dengan kuartal I-2014 masih jauh dari target. Selama periode tersebut, anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) itu baru mengantongi marketing sales senilai Rp 226 miliar, atau baru 11% dari target tahun ini senilai Rp 2 triliun.

Direktur LPCK Susanto memperkirakan marketing sales LPCK tahun ini tetap didominasi oleh lahan industri. Perinciannya adalah Rp 1,7 triliun lahan industri, Rp 170 miliar residensial, dan Rp 130 miliar komersial.

Meski demikian, sepanjang kuartal I-2014, pendapatan usaha LPCK yang berasal dari pengakuan marketing sales tahun sebelumnya tetap tumbuh 80% menjadi Rp 472,72 miliar. Laba bersih perusahaan pun melesat 72% menjadi Rp 227,59 miliar.

LPCK menargetkan pendapatannya bisa mencapai Rp 1,6 triliun tahun ini, sedangkan laba bersih Rp 720 miliar. Angka tersebut masing-masing lebih tinggi 20% dan 22% dibanding perolehan tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan