JAKARTA. Segera setelah merampungkan proyek Kemang Village tahap pertama, PT Lippo Karawaci Tbk bakal tancap gas. Perusahaan berkode saham LPKR ini berencana mengembangkan Kemang Village tahap kedua mulai kuartal I tahun depan. Direktur Lippo, Jopy Rusli menyebut, pihaknya hampir merampungkan pengembangan tahap satu dengan mulai dibangunnya menara The Bloomington. Menara ini merupakan apartemen ketujuh di superblok di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, itu.Kemang Village membentang di lahan seluas 15,5 hektare. Waktu pengembangannya diperkirakan selesai dalam lima tahun. Pada tahap satu, Lippo membangun tujuh menara apartemen dengan total unit sebanyak 1.400. Di tahap pertama ini juga, juga dibangun fasilitas komersial Lippo Mall Kemang dan Hotel JW Marriot. Dari tujuh menara, unit apartemen di enam menara sudah terjual. Sedangkan menara terakhir, The Bloomington yang dibangun dan dipasarkan sejak Oktober 2012 sudah terjual 80%. Menara apartemen ini termewah di Kemang Village. Saat ini harga per unit apartemen di The Bloomington dibanderol Rp 35 juta per meter persegi (m²), atau naik 5% dari harga jual perdana.Menurut Jopy, sekitar seperempat pembeli apartemen di Kemang Village adalah ekspatriat asal Korea Selatan, Jepang, Australia, dan negara lainnya. Nah, karena orang asing masih dilarang memiliki properti, mereka membeli melalui sales and purchase agreement (SPA) dengan pengembang.Pada tahap dua, Lippo akan menambah dua menara apartemen lagi plus Siloam Hospitals. Namun Jopy masih merahasiakan jumlah unit dan harga jualnya. Sedangkan di tahap tiga, akan ada tambahan lima menara lagi. "Fasilitas komersial tidak banyak karena sudah banyak di tahap sebelumnya. Paling hanya restoran dan kafe," imbuh Jopy.Terakhir, di tahap empat, Lippo akan melengkapi Kemang Village dengan perkantoran. Menurut Jopy, permintaan perkantoran di Jakarta Selatan sangat besar, lantaran central business district (CBD) sudah penuh. Sayang, Jopy enggan buka-bukaan soal marketing sales yang sudah diraup Kemang Village. Yang pasti, hingga kuartal III-2012, Lippo sudah meraih pendapatan Rp 3,82 triliun, naik 31% dari periode sama tahun lalu. Kemang Village menjadi salah satu kontributor terbesar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lippo Garap Kemang Village II pada 2013
JAKARTA. Segera setelah merampungkan proyek Kemang Village tahap pertama, PT Lippo Karawaci Tbk bakal tancap gas. Perusahaan berkode saham LPKR ini berencana mengembangkan Kemang Village tahap kedua mulai kuartal I tahun depan. Direktur Lippo, Jopy Rusli menyebut, pihaknya hampir merampungkan pengembangan tahap satu dengan mulai dibangunnya menara The Bloomington. Menara ini merupakan apartemen ketujuh di superblok di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, itu.Kemang Village membentang di lahan seluas 15,5 hektare. Waktu pengembangannya diperkirakan selesai dalam lima tahun. Pada tahap satu, Lippo membangun tujuh menara apartemen dengan total unit sebanyak 1.400. Di tahap pertama ini juga, juga dibangun fasilitas komersial Lippo Mall Kemang dan Hotel JW Marriot. Dari tujuh menara, unit apartemen di enam menara sudah terjual. Sedangkan menara terakhir, The Bloomington yang dibangun dan dipasarkan sejak Oktober 2012 sudah terjual 80%. Menara apartemen ini termewah di Kemang Village. Saat ini harga per unit apartemen di The Bloomington dibanderol Rp 35 juta per meter persegi (m²), atau naik 5% dari harga jual perdana.Menurut Jopy, sekitar seperempat pembeli apartemen di Kemang Village adalah ekspatriat asal Korea Selatan, Jepang, Australia, dan negara lainnya. Nah, karena orang asing masih dilarang memiliki properti, mereka membeli melalui sales and purchase agreement (SPA) dengan pengembang.Pada tahap dua, Lippo akan menambah dua menara apartemen lagi plus Siloam Hospitals. Namun Jopy masih merahasiakan jumlah unit dan harga jualnya. Sedangkan di tahap tiga, akan ada tambahan lima menara lagi. "Fasilitas komersial tidak banyak karena sudah banyak di tahap sebelumnya. Paling hanya restoran dan kafe," imbuh Jopy.Terakhir, di tahap empat, Lippo akan melengkapi Kemang Village dengan perkantoran. Menurut Jopy, permintaan perkantoran di Jakarta Selatan sangat besar, lantaran central business district (CBD) sudah penuh. Sayang, Jopy enggan buka-bukaan soal marketing sales yang sudah diraup Kemang Village. Yang pasti, hingga kuartal III-2012, Lippo sudah meraih pendapatan Rp 3,82 triliun, naik 31% dari periode sama tahun lalu. Kemang Village menjadi salah satu kontributor terbesar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News