KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lippo Group menandatangani World Economic Forum Stakeholder Capitalism Metrics (SCM) bersama dengan lebih dari 100 perusahaan internasional lainnya. Langkah itu ditempuh sebagai komitmen berkelanjutan Lippo dalam menerapkan prinsip
environmental, social, dan
governance (ESG) dalam usahanya. Sebagai informasi, SCM merupakan acuan penerapan prinsip ESG secara global yang sifatnya lintas industri. SCM dirumuskan oleh World Economic Forum (WEF) berkolaborasi dengan perusahaan konsultan dan audit dunia yaitu Deloitte, EY, KPMG dan PwC. Adapun beberapa perusahaan yang berkomitmen pada SCM di antaranya Dell Technologies, Fidelity International, Mitsubishi Corporation, UBS, Unilever, Siemens AG, Sony Corporation, dan Nestle. Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady, yang juga ditunjuk sebagai World Economic Forum Young Global Leaders, mengatakan penandatanganan tersebut telah dilakukan pihaknya pada Desember tahun 2021 lalu.
Baca Juga: Optimistis Kinerja Moncer, Lippo Karawaci (LPKR) Bidik Marketing Sales Rp 5,2 Triliun Menurutnya, saat ini perusahaan-perusahaan besar terlebih dahulu yang sudah
go public, tidak hanya memikirkan kepentingan pemegang saham atau
shareholders, namun kini paradigmanya berubah menjadi
stakeholders. “ESG dan Stakeholder Capitalism menjadi hal yang penting untuk kami semua. Model bisnis kami harus mencari sebuah solusi: di satu sisi memperhatikan
sustainability, baik untuk lingkungan dan masyarakat, di sisi lain juga
profitability dan
growth. Jadi ada kesinambungan dan lingkaran ekosistem bisnis antara
purpose dan
profit. Ini menjadi aspirasi kami di Lippo, dan alasan kami tergerak untuk menjadi perusahaan pertama dari Indonesia yang menandatangani World Economic Forum Stakeholder Capitalism Metrics bersama dengan lebih dari 100 perusahaan internasional kelas dunia lainnya,” tegas John dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Senin (7/2). Lippo Group sendiri mengaku telah mulai memperhatikan penerapan prinsip ESG setidaknya sejak tiga tahun lalu. Hingga saat ini, Lippo Group telah memiliki
sustainability committee dan juga ada
head of sustainability.
Baca Juga: Marketing Sales Emiten Pproperti di 2021 Mayoritas Naik, Tapi Harga Saham Melorot Sejak Januari 2020, sejumlah ESG metrics yang bersifat universal atau berlaku lintas industri telah diidentifikasi oleh WEF. Seiring dengan riset dan pertimbangan matang, melalui konsultasi dengan 200 organisasi global, SCM direduksi menjadi 21
core dan 34
expanded metrics dan dibagi menjadi empat kategori besar yaitu
principle of governance, planet, people, dan
prosperity. John mengklaim bahwa aktivitas perusahaannya sudah mengacu pada 4 prinsip besar SCM. Dalam topik Governance, Lippo Group sejak tiga tahun yang lalu merombak jajaran
top management untuk memperbaiki kinerja dan memperkuat penerapan prinsip ESG. Mengenai Planet, Lippo Group menyediakan banyak area penghijauan, irigasi, dan sistem drainase yang berkualitas. Selain itu, Lippo Group memanfaatkan pemanenan air hujan untuk menghemat air. Terkait People, Lippo Group mengusung
diversity and inclusion. Lippo Group mengaku telah memperhatikan isu terkait
equality, health, dan
safety bagi para pekerjanya.
Baca Juga: Tawarkan Bisnis Properti Rumah Tapak, Lippo (LPKR) Optimistis dapat Raup Keuntungan Terakhir, dalam prinsip
prosperity, John menerangkan bahwa Lippo Group memiliki kontribusi besar terhadap kesejahteraan pekerjanya juga bagi ekonomi Indonesia dari investasi-investasi yang ditanamkan. Di sisi lain, John menilai penerapan prinsip ESG di tataran nasional tidak akan berjalan mudah. Menurutnya, perlu waktu mensosialisasikan prinsip-prinsip ESG agar masyarakat khususnya pelaku bisnis dapat paham dan mau mengadopsi prinsip tersebut.
Penerapan prinsip tersebut perlu didukung oleh edukasi, sosialisasi serta regulasi yang kuat dari pemangku kebijakan untuk menciptakan standardisasi yang jelas dan dapat diterapkan secara riil. “Sehingga diharapkan penerapan ESG tak sekadar proses administrasi dalam penilaian dan pertanggungjawaban sebuah perusahaan,” pungkas John.
Baca Juga: Lippo Karawaci (LPKR) Bidik Kenaikan Marketing Sales Sekitar Rp 5,2 triliun Tahun Ini Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati