KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) telah berhasil menyelesaikan Tap Issue senilai US$ 95 juta dari obligasi lima tahunnya saat ini senilai US$ 325 juta. John Riady, CEO LPKR, menyampaikan, Tap Issue senilai US$95 juta tersebut, menawarkan imbal hasil 7,80%. Lebih rendah 32.5 bps dari obligasi yang diluncurkan pada Januari lalu. “Nantinya, dana Tap Issue digunakan untuk membayar obligasi yang jatuh tempo pada 2022. Transaksi ini menunjukkan investor memiliki keyakinan pada posisi keuangan dan masa depan LPKR,” ucap John dalam keterangannya, Selasa (11/2).
Baca Juga: Usai terbitkan obligasi, begini rekomendasi analis untuk saham Lippo Karawaci (LPKR) Lippo Karawaci dijelaskan John, tidak akan memiliki utang besar yang akan jatuh tempo selama lima tahun ke depan sampai dengan 2025. Bahkan, dengan rasio utang bersih terhadap ekuitas 21%, Lippo Karawaci memiliki leverage terendah di antara semua perusahaan real estate Indonesia. Tap Issue mendapat respons positif di kalangan investor dengan kelebihan permintaan 2 kali dan kelebihan pesanan mencapai US$ 183 juta. John menambahkan, seperti pernah disampaikan perusahaan beberapa minggu lalu, saat ini LPKR sedang mencari berbagai opsi untuk membiayai kembali obligasi 2022.