KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Visionet Internasional atau yang lebih dikenal sebagai OVO angkat bicara soal pelepasan 70% kepemilikan saham Lippo di salah satu unicorn asal Indonesia ini. Pihak OVO mengaku yang dilakukan Lippo bukanlah melepaskan sahamnya tapi terdilusi. Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra menyatakan OVO memang didirikan oleh Lippo. Namun layaknya start up teknologi lainnya, OVO terus mencari pendanaan atau fundrising. Langkah ini membuat terjadi perusahaan struktur pemegang saham. Baca Juga: Anabatic Technologies (ATIC) optimistis bisa capai target penjualan Rp 6,1 triliun
“Komposisi pemegang saham jadi sangat beragam dan Lippo masih jadi pemegang saham OVO. Alasannya (Lippo) sebetulnya kan kalau investasi ada dua pilihan, ketika perusahaannya membutuhkan capital (modal) baru, maka ada dua pilihan apakah ikut menambah kepemilikan saham atau tidak ikut. Bila tidak ikut maka otomatis sahamnya terdilusi. Juga bisa pilihan exit. Itu pilihan investor,” jelas Karaniya pada acara Indonesia Digital Conference di Jakarta pada Kamis (28/11).