Lippo Menggarap ke Sumatra Barat



jakarta. PT Lippo Karawaci Tbk melebarkan sayap bisnisnya ke wilayah Sumatra, khususnya Padang, Sumatra Barat. Proyek perdana korporat milik taipan Mochtar Riady ini yaitu kawasan terintegrasi Lippo Plaza di Jalan Khatib Sulaiman. Total nilai proyek mencapai Rp 1,3 triliun.

Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur Lippo Karawaci mengatakan, proyek ini akan berdiri di atas lahan seluas 94.000 meter persegi (m²). "(Lippo Plaza) didesain untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup modern masyarakat Padang dan Sumatra Barat," ujarnya, Jumat (10/5).

Ada beberapa fasilitas yang akan dibangun di sana, seperti rumah sakit bertaraf internasional berkapasitas 300 tempat tidur. Proyek ini diperkirakan menelan dana investasi Rp 400 miliar.


Siloam Hospitals akan menjadi operator dari rumah sakit ini. Namun, manajemen Lippo belum memutuskan nama rumah sakit. Pasalnya, emiten berkode LPKR ini masih menunggu masukan dari tokoh-tokoh masyarakat setempat.

Selanjutnya, LPKR juga akan membangun hotel bintang lima yang akan dikelola Aryaduta. Rencananya, hotel ini akan terdiri dari 200 kamar. Lippo berharap bisa mendulang keuntungan dari bisnis meeting incentive conference exhibition (MICE).

Menurut catatan LPKR, angka kunjungan ke Padang terus meningkat setiap tahun. Nah, untuk proyek hotel ini, LPKR menyiapkan dana investasi hingga Rp 300 miliar.

Bandar Minangkabau

Selain itu, LPKR juga akan membangun fasilitas pendidikan berupa sekolah nasional plus. Sekolah yang mampu menampung 1.680 siswa ini akan diberi nama Sekolah Padang Harapan. Jenjang pendidikan dimulai dari tingkat taman kanak-kanak (TK) sampai dengan sekolah menegah atas (SMA).

Di dalam Lippo Plaza juga akan ada pusat perdagangan kelas menengah atas. Luasnya sekitar 55.500 m². Beberapa perusahaan afiliasi sudah siap menjadi anchor tenant di sana. Mereka antara lain Hypermart dan Matahari Department Store. Di samping itu, juga akan berdiri bioskop, pusat kebugaran (fitnes center), dan jasa perbankan. Untuk proyek ini, Lippo telah menyiapkan dana sekitar Rp 600 miliar.

Manajemen Lippo telah melakukan peletakan batu pertama, Jumat (10/5). Hal ini menandakan pembangunan Lippo Plaza sudah mulai dilakukan. Targetnya, proyek yang diharapkan bisa menjadi icon kota Padang ini, sudah bisa beroperasi pada 2014 mendatang.

Rencana ekspansi Lippo di Padang tidak berhenti sampai di situ. Perusahaan sudah bersiap untuk menggarap mega-proyek lain. Namanya Bandar Minangkabau. Lippo akan menggarap proyek ini dengan merevitalisasi pantai yang luasnya mencapai 700 hektare (ha).

Theo L. Sambuaga , Presiden Lippo Group menjelaskan, Bandar Minangkabau merupakan proyek jangka panjang yang akan memakan waktu lima tahun hingga 10 tahun. Ia mengestimasi nilai investasi proyek ini berkisar Rp 5 triliun-Rp 10 triliun.

Danang Kemayan Jati, Wakil Presiden dan Kepala Komunikasi Perusahaan Lippo menambahkan, pihaknya akan menggarap Bandar Minangkabau tahun ini juga. Namun dia belum bersedia menjelaskan lebih lanjut terkait detail proyek. "Yang jelas, akan ada fasilitas kesehatan dan pendidikan," kata dia.

Padang, menurut Danang, memiliki potensi wisata yang bagus. Terlebih, lokasinya yang tidak terlalu jauh dengan Malaysia dan Singapura. Namun, ia menilai, saat ini, Padang masih kekurangan fasilitas komersial.

Danang menyambut baik sikap pemerintah Kota Padang yang terbuka terhadap investor. Langkah ini dinilai bisa mengejar ketertinggalan dari kota-kota besar lainnya di Indonesia. "Pemkot (Padang) mengundang investor yang mau investasi di atas Rp 1 triliun," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Amailia Putri