KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen tekstil PT Sejahtera Bintang Abadi Textile akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 April 2020. Masa penawaran umum initial public offering (IPO) perusahaan ini berlangsung pada 1 April-3 April 2020. Dengan menggandeng PT Victoria Sekuritas Indonesia dan PT Surya Fajar Sekuritas sebagai underwriter, Sejahtera Bintang melepas 425 juta unit saham atau setara 20% modal ditempatkan dan disetor penuh. Baca Juga: Tambah modal usaha asuransi jiwa, Bhakti Multi Artha incar Rp 206 miliar dari IPO
Harga penawarannya adalah sebesar Rp 105 per saham. Dengan begitu, Sejahtera Bintang akan memperoleh dana segar Rp 44,63 miliar dari IPO ini. Perusahaan ini juga akan menerbitkan waran seri I sebanyak-banyaknya 425 juta unit atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Setiap pemegang satu saham berhak memperoleh satu waran seri I, dimana setiap waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham dari portepel. Harga pelaksanaan waran adalah sebesar Rp 120 selama periode 8 Oktober 2020-7 April 2023. Berdasarkan prospektus IPO yang diterima Kontan.co.id, Jumat (3/4), setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 78,55% dana IPO tersebut akan digunakan untuk belanja modal Sejahtera Bintang berupa penambahan fasilitas produksi. Mulai dari open end machine, finisher drawframe, hingga beberapa mesin lainnya. Di samping itu, Sejahtera Bintang juga akan meremajakan fasilitas produksi yang sudah ada dengan mengganti mesin yang terbakar, mesin yang masih beroperasi beserta fasilitasnya. Pembelian mesin ini tidak dilakukan dengan pihak afiliasi dan Sejahtera Bintang telah menandatangani perjanjian jual beli mesin-mesin tersebut. Kemudian, sisa dana IPO yang sekitar 21,45% akan digunakan untuk keperluan modal kerja berupa pembelian bahan baku, biaya pemasaran, dan keperluan lainnya. Seluruh dana hasil pelaksanaan waran seri I juga akan digunakan untuk modal kerja.