KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten ini resmi melantai dengan menawarkan harga Rp 150 per saham. Saat dibuka, saham PCAR langsung mengalami autoreject batas atas dengan mengalami kenaikan 69,33%. Saham PCAR kemudian bertengger pada level 254. Raditya Wardhana, Direktur Utama PCAR menyatakan perusahaannya menjadi perusahaan perikanan bebasis produk rajungan pertama yang melantai di BEI. Dia berharap, PCAR bisa menjadi pilihan investasi yang baik. "Semoga bisa menjadi alternatif baru untuk investasi dan mendorong pasar modal Indonesia," terang Raditya dalam sambutan saat prosesi pencatatan, Jumat (29/12). Dia juga menyatakan, potensi rajungan di Indonesia masih cukup besar. Hal ini mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai panjang di dunia. "Harapannya dapat dikelola dan dijaga semaksimal mungkin," imbuhnya. Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI menyatakan saat perusahaan melakukan IPO, maka perusahaan tersebut menjadi perusahaan terbuka. "Untuk itu, perusahaan perlu menjunjung transparansi dan akuntabilitas," terangnya dalam sambutan. PCAR menjadi emiten penutup pencatatan di BEI tahun ini. Emiten ini sekaligus menjadi emiten ke-37 yang tercatat tahun ini dan menjadi emiten dengan nomer urut 567 di BEI. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Listing perdana, saham Prima Cakrawala autoreject
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten ini resmi melantai dengan menawarkan harga Rp 150 per saham. Saat dibuka, saham PCAR langsung mengalami autoreject batas atas dengan mengalami kenaikan 69,33%. Saham PCAR kemudian bertengger pada level 254. Raditya Wardhana, Direktur Utama PCAR menyatakan perusahaannya menjadi perusahaan perikanan bebasis produk rajungan pertama yang melantai di BEI. Dia berharap, PCAR bisa menjadi pilihan investasi yang baik. "Semoga bisa menjadi alternatif baru untuk investasi dan mendorong pasar modal Indonesia," terang Raditya dalam sambutan saat prosesi pencatatan, Jumat (29/12). Dia juga menyatakan, potensi rajungan di Indonesia masih cukup besar. Hal ini mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai panjang di dunia. "Harapannya dapat dikelola dan dijaga semaksimal mungkin," imbuhnya. Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI menyatakan saat perusahaan melakukan IPO, maka perusahaan tersebut menjadi perusahaan terbuka. "Untuk itu, perusahaan perlu menjunjung transparansi dan akuntabilitas," terangnya dalam sambutan. PCAR menjadi emiten penutup pencatatan di BEI tahun ini. Emiten ini sekaligus menjadi emiten ke-37 yang tercatat tahun ini dan menjadi emiten dengan nomer urut 567 di BEI. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News