Listing, saham Blue Bird lompat 9%



JAKARTA. PT Blue Bird Tbk resmi mencatatkan saham perdananya (listing) hari ini, Rabu (5/11). Blue Bird listing dengan kode emiten BIRD.

Tak lama setelah dibuka, saham BIRD beranjak ke level Rp 7.100 per saham atau naik 9,23% dari harga penawaran umum perdana sahamnya yang sebesar Rp 6.500 per saham. Sementara level tertingginya Rp 7.200 per saham, dan terendah ada di Rp 6.900 per saham.

Frekuensi saham tercatat sebanyak 73 kali dengan volume sebesar 2.278 lot. Adapun total transaksinya senilai Rp 8 miliar.


Perlu diketahui, listing ini mundur dari jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada jadwal awal, listing akan dilakukan pada tanggal 3 November kemarin, tapi baru hari ini bisa dilaksanakan.

Selain itu, emisi yang dikeluarkan dalam perhelatan ini telah mengalami downsize. Sebelumnya, BIRD berencana melepas 531,4 juta saham dengan kisaran harga Rp 7.200-Rp 9.300 per saham. 

Namun, saat ini saham yang diterbitkan turun menjadi 376,5 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp 6.500 per saham. Sehingga, perseroan hanya mampu meraup duit segar Rp 2,45 triliun. Padahal, jika menggunakan target sebelumnya, BIRD berpotensi meraup duit segar di kisaran Rp 3,82 triliun-Rp 4,94 triliun.

BIRD akan menggunakan 50% dana IPO untuk membiayai belanja modal, termasuk pembelian kendaraan dan akuisisi pool. Kemudian sekitar 35,71% untuk melunasi pinjaman, dan sekitar 14,29% sebagai modal kerja perseroan dan anak usaha.

Melalui IPO ini, BIRD berkomitmen mengembangkan bisnis dan memperkuat posisi di bidang jasa transportasi. Hal ini dilakukan dengan menambah jumlah mobil armada, memperkuat penetrasi dan ekspansi ke lokasi baru, mengembangkan bisnis limusin dan sewa mobil atau bus, serta terus memperkuat kualitas pelayanan dan efisiensi operasional.

Dalam IPO ini, Blue Bird menunjuk PT Credit Suisse ecurities Indonesia, PT danareksa Sekuritas, dan PT UBS Securities Indonesia sebagai penjamin efek. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia