KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru mencatatkan saham dalam tiga pekan lebih, harga saham PT DCI Indonesia Tbk (
DCII) terus melonjak. Jumat (29/1), harga saham DCII melesat 19,67% ke Rp 7.150 per saham. Bahkan, harga saham emiten yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Januari 2021 ini sudah melonjak 1.602%. Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengungkapkan, salah satu faktor kenaikan harga saham yang terlalu tinggi ini lantaran tak ada pihak yang menjual atau hanya sedikit yang menjual. "Bisa jadi karena optimis ke depannya. Bisa jadi karena perusahaannya yang berhubungan dengan teknologi menjadi alasan," ungkap Sukarno, Jumat (29/1).
Secara valuasi, sambungnya, saat ini harga saham DCII sudah di atas harga wajar rata-rata industri. Berdasarkan RTI, nilai PBV DCII tercatat 31,47 kali atau lebih tinggi dari industri di 4,8 kali. Menurut Sukarno, kenaikan lebih ke spekulatif untuk saham-saham yang baru IPO. Sukarno menilai, harga pada saat IPO di Rp 420 tergolong murah dibandingkan industrinya atau dengan PBV di 1,9 kali. "Karena valuasi sudah mahal jadi kurang sehat juga. Potensi naik kecil untuk normalnya. Kalaupun naik, lebih ke spekluatif untuk saham ini," imbuh dia.
Baca Juga: Indeks baru sektor teknologi menguat signifikan, bagaimana prospeknya? Oleh karena itu dia merekomendasikan pelaku pasar untuk
wait and see lebih dulu saham DCII hingga harga sahamnya sudah terbilang murah. Sukarno melihat, DCII menarik lantaran prospek usaha data juga akan meningkat. DCII merupakan data center Tier IV pertama di Asia Tenggara dan mampu memberikan layanan infrastruktur data center secara handal, aman, dan terpercaya dengan menjamin SLA 99,999% atau hanya lima menit
downtime dalam setahun. Sebagai
carrier neutral data center, DCII telah didukung oleh lebih dari 26
network service provider. Berlokasi di kawasan industri eksklusif, data center DCII berjarak 40 kilometer dari pusat bisnis Jakarta. Adapun data center ini didukung dengan prosedur serta standar operasional global, serta dilengkapi dengan perlengkapan data center terbaik. Manajemen DCII mengklaim tidak pernah mengalami
downtime sejak pertama kali melayani pasar. Ini buah dari pengalaman solid manajemen yang memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang teknologi informasi, layanan data center, dan manajemen infrastruktur.
Baca Juga: 30 Perusahaan masuk pipeline BEI, simak strategi memilih saham IPO Adapun kebutuhan pasar data center di Indonesia saat ini terus berkembang dengan pesat. DCII merespons peluang tersebut dengan berkomitmen membangun gedung data center baru secara berkelanjutan di dalam area data center seluas 8,5 hektare dengan total kapasitas listrik sebesar 200 mega watt (MW). Manajeman DCI Indonesia mengungkapkan, pasar data center diperkirakan memiliki total kapasitas 72,5 MW sampai akhir tahun lalu. Menurut proyeksi Structure Research, pasar ini akan terus bertumbuh dengan CAGR sebesar 22,3% selama lima tahun ke depan.
Baca Juga: Indeks baru sektor teknologi melesat, ini saham-saham pilihannya Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati