Listrik 35.000 MW terangi omzet produsen lampu



JAKARTA. Rencana pemerintah membangun pembangkit listrik hingga total berkapasitas 35.000 megawatt dalam 5 tahun mendatang, memberi berkah pada industri lampu dalam negeri. Melalui proyek itu, industri lampu dalam negeri berpotensi memperoleh tambahan omzet US$ 60 juta per tahun.

Hitungannya begini. Saat ini PLN memiliki pasar elektrifikasi sebesar 80% dengan 50 juta pelanggan rumah tangga. “Nah karena 35.000 MW, nanti elektrifikasi bisa 100% dan pelanggan rumah tangga PLN bisa mencapai 65 juta," ujar John Mannopo, Ketua Umum Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo) pada KONTAN, Selasa (27/1).

Berdasarkan hitung-hitungan kasarnya, dalam 5 tahun akan tumbuh 15 juta pelanggan rumah tangga PLN. Artinya tiap tahun ada 3 juta pelanggan rumah tangga PLN baru.


Andai satu rumah baru memiliki 5 bohlam lampu, berarti sudah ada 15 juta bohlam per tahun. Belum lagi lampu yang dibeli untuk mengganti yang lama, diperkirakan 15 juta bohlam juga. Maka dalam satu tahun akan muncul permintaan 30 juta bohlam.

"Sebanyak 30 juta bohlam itu, kira-kira per bohlamnya seharga US$ 2, jadi tiap tahun bisa muncul permintaan senilai US$ 60 juta terkerek karena proyek 35.000 mw tersebut," ujar John.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia