JAKARTA. Besarnya potensi waduk untuk dikembangkan menjadi energi listrik ditanah air, rupanya membuat pemerintah membutuhkan peran swasta dalam pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ridha Mulyana mengatakan, saat ini elektrifikasi nasional masih kisaran 80%. Untuk mengejar 100% elektrifikasi, tak mungkin tercapai jika hanya berpedoman pada Anggaran Pendpatan dan Belanja Negara (APBN). Untuk itu, pembuatan PLTA dirasa menjadi yang paling mungkin dikembangkan swasta. Menurutnya kontribusi PLN untuk bangun PLTA belum maksimal, contohnya dari 48.000 Megawatt (MW) yang diproduksi PLN, hanya 7.000 MW yang berasal dari PLTA dan itu pun hanya dikembangkan lewat waduk-waduk besar. "Padahal ada potensi listrik setidaknya 1.200 MW dari pembuatan PLTA di waduk-waduk kecil," kata Ridha akhir pekan lalu. Potensi besar ini juga diupayakan pemerintah untuk menawarkan harga menarik kepada swasta yang mengembangkanlistrik dari PLTA ini. Menurut Ridha, jika dulu harga jual rata-rata listrik PLTA Rp 656 per kwh, maka sekarang rata-ratanya Rp 880 per kwh. Peningkatan harga ini juga bisa menjadi stimulus bagi perbankan agar tak ragu untuk memberikan pinjaman kepad swasta yang ingin berinvestasi mengembangkan listrik dari PLTA ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Listrik dari PLTA butuh peran swasta
JAKARTA. Besarnya potensi waduk untuk dikembangkan menjadi energi listrik ditanah air, rupanya membuat pemerintah membutuhkan peran swasta dalam pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ridha Mulyana mengatakan, saat ini elektrifikasi nasional masih kisaran 80%. Untuk mengejar 100% elektrifikasi, tak mungkin tercapai jika hanya berpedoman pada Anggaran Pendpatan dan Belanja Negara (APBN). Untuk itu, pembuatan PLTA dirasa menjadi yang paling mungkin dikembangkan swasta. Menurutnya kontribusi PLN untuk bangun PLTA belum maksimal, contohnya dari 48.000 Megawatt (MW) yang diproduksi PLN, hanya 7.000 MW yang berasal dari PLTA dan itu pun hanya dikembangkan lewat waduk-waduk besar. "Padahal ada potensi listrik setidaknya 1.200 MW dari pembuatan PLTA di waduk-waduk kecil," kata Ridha akhir pekan lalu. Potensi besar ini juga diupayakan pemerintah untuk menawarkan harga menarik kepada swasta yang mengembangkanlistrik dari PLTA ini. Menurut Ridha, jika dulu harga jual rata-rata listrik PLTA Rp 656 per kwh, maka sekarang rata-ratanya Rp 880 per kwh. Peningkatan harga ini juga bisa menjadi stimulus bagi perbankan agar tak ragu untuk memberikan pinjaman kepad swasta yang ingin berinvestasi mengembangkan listrik dari PLTA ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News