SEI MANGKEI. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Sumatera Utara saat ini pembangunannya masih terus berjalan. Salah satu industri yang telah berjalan adalah pabrik pengolah minyak sawit milik PT Unilever Oleochemical Indnesia (UOI). Baru pada November kemarin pabrik itu sudah selesai tahap
commisioning. Meski begitu, pasokan gas di Sei Mangkei belum terpenuhi pasokan gasnya. Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Gas (Pertagas) Adiatma Sardjito mengaku saat ini pipa gas yang dibangun oleh Pertagas memang belum selesai. Pipa gas ini akan disalurkan dari Belawan ke Sei Mangkei, baru ke UOI. "Panjangnya itu sekitar 4 km. Saat ini sudah 90% progresnya, sisanya tinggal pipa dari Sei Mangkei menuju ke UOI saja," ujar Adiatma kepada KONTAN pada Senin (21/12). Adiatma berharap tahun depan pipa gas ini bisa selesai dan bisa langsung menyalurkan gasnya. Kebutuhan gas di Sei Mangkei saat ini sebenarnya masih kecil karena yang membutuhkan baru dari UOI saja yaitu sekitar 4 standar kaki kubik per hari (mmscfd). "Jika pipa gas Pertagas selesai, gas yang disalurkan bisa melebihi kebutuhan pasokan gas di Sei Mangkei karena nanti akan dibangun pelabuhan dan pembangkit listrik," kata Adiatma. Sementara untuk kebutuhan listrik di Sei Mangkei juga belum bisa terpenuhi dengan semestinya. Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso bilang bahwa saat ini belum mendapatkan pasokan listrik yang
reliable. "Kami masih menggunakan genset sendiri, dan masih sering mati-mati," ungkap Sancoyo kepada KONTAN pada Senin (21/12). Listrik yang dialirkan di Sei Mangkei saat ini berasal dari pembangkit swasta dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Pematang Siantar. Plt. Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto mengatakan saat ini PLN sedang ngebut membangun gardu induk (GI) dengan kapasitas 2x60 mega volt ampere (MVA) di Sei Mangkei. "Target gardu induk ini bisa beroperasi di Februari 2016 mendatang," jelas Bambang kepada KONTAN pada Minggu (21/12).
Lebih lanjut Sancoyo mengatakan bahwa kebutuhan listrik UOI di Sei Mangkei sekitar 12 megawatt (MW). Asal tahu, UOI mampu mengolah bahan baku berbahan dasar kelapa sawit atau
crude palm kernel oil (CPKO) menjadi fatty acid, glicerine dan soap nodle. Produknya nanti akan menghasilkan bahan baku pembuatan produk-produk konsumen seperti sabun, shampo dan detergen. Sancoyo menambahkan, 85% produk dari UOI di Sei akan diserap ke seluruh pabrik Unilever di seluruh dunia dan sisanya ke dua pabrik Unilever di Surabaya dan Cikarang. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto