JAKARTA. PT Supreme Energy menargetkan satu dari tiga proyek pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang tengah digarap mulai konstruksi tahun 2016. Proyek yang berlokasi di Muara Laboh Sumatra Barat itu berkapasitas 80 megawatt (MW) Adapun dua lagi yakni, PLTP Rajabasa berkapasitas 220 MW, PLTP Rantau Dedap berkapasitas 86 MW masih tahap eksplorasi. Ismoyo Argo, Senior Manager Business Relations Supreme Energy, mengatakan, saat ini perusahaan tersebut tengah berupaya agar bisa menuntaskan proses financial close di proyek PLTP Muara Laboh yang terletak di Solok Selatan. "Ini setelah sebelumnya mendapatkan kenaikan harga jual listrik dari PLN menjadi US$ 0,13 per kWh," ungkap dia kepada KONTAN, Jumat (30/12).
Listrik naik, proyek PLTP Muara Laboh dikebut
JAKARTA. PT Supreme Energy menargetkan satu dari tiga proyek pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang tengah digarap mulai konstruksi tahun 2016. Proyek yang berlokasi di Muara Laboh Sumatra Barat itu berkapasitas 80 megawatt (MW) Adapun dua lagi yakni, PLTP Rajabasa berkapasitas 220 MW, PLTP Rantau Dedap berkapasitas 86 MW masih tahap eksplorasi. Ismoyo Argo, Senior Manager Business Relations Supreme Energy, mengatakan, saat ini perusahaan tersebut tengah berupaya agar bisa menuntaskan proses financial close di proyek PLTP Muara Laboh yang terletak di Solok Selatan. "Ini setelah sebelumnya mendapatkan kenaikan harga jual listrik dari PLN menjadi US$ 0,13 per kWh," ungkap dia kepada KONTAN, Jumat (30/12).