KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gaya hidup impulsif dan konsumtifmenjadi tantangan serius bagi generasi muda Indonesia. Tekanan sosial, fenomena fear of missing out (FOMO), serta kemudahan akses layanan keuangan digita mendorong sebagian generasi muda mengambil keputusan finansial tanpa perhitungan matang. Termasuk berutang untuk memenuhi keinginan jangka pendek. Maka, penting bagi generasi muda memperdalam literasi keuangan. Seperti kongsi Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) dan Kredit Pintar menggelar literasi bertajuk KOMA (Kemiskinan, Obrolan, Mimpi, Aksi). Dari sisi industri jasa keuangan digital, literasi dmenjadi kunci pencegahan kerentanan ekonomi jangka panjang. Brand Manager Kredit Pintar, Puji Sukaryadi menilai, edukasi keuangan perlu diarahkan pada pembentukan kebiasaan, bukan sekadar pemahaman konsep. Baca Juga: Tantangan Restrukturisasi Pinjaman Fintech P2P di Tengah Bencana
Literasi Keuangan Jadi Kunci Atasi Gaya Hidup Impulsif Generasi Muda
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gaya hidup impulsif dan konsumtifmenjadi tantangan serius bagi generasi muda Indonesia. Tekanan sosial, fenomena fear of missing out (FOMO), serta kemudahan akses layanan keuangan digita mendorong sebagian generasi muda mengambil keputusan finansial tanpa perhitungan matang. Termasuk berutang untuk memenuhi keinginan jangka pendek. Maka, penting bagi generasi muda memperdalam literasi keuangan. Seperti kongsi Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) dan Kredit Pintar menggelar literasi bertajuk KOMA (Kemiskinan, Obrolan, Mimpi, Aksi). Dari sisi industri jasa keuangan digital, literasi dmenjadi kunci pencegahan kerentanan ekonomi jangka panjang. Brand Manager Kredit Pintar, Puji Sukaryadi menilai, edukasi keuangan perlu diarahkan pada pembentukan kebiasaan, bukan sekadar pemahaman konsep. Baca Juga: Tantangan Restrukturisasi Pinjaman Fintech P2P di Tengah Bencana