JAKARTA. PT Java Festival Production memastikan mulai beroperasinya PT Live Nation Indonesia. Perusahaan gabungan antara Java Festival dan Live Nation Entertainment Inc ini ada setelah kedua perusahaan menandatangani kerjasama pada Selasa (11/11/2014). 

Live Nation Indonesia berkantor di Jakarta dan bergerak dibidang hiburan khususnya musik. Setelah beroperasi, perusahaan ini siap menyambut 2015 dengan sejumlah rencana. Direktur PT Java Festival Production Dewi Gontha mengakui, namanya akan masuk sebagai jajaran direksi. Hanya saja direktur utama akan dijabat orang lain. 

Yang pasti CEO dan presiden Live Nation Entertainment Michael Rapino mengaku sangat antusias dalam berbisnis dengan promotor berkelas dunia seperti Java Festival. "Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat pesat, itu menjadikan negara ini sebagai salah satu pasar terpenting bagi kami," katanya seperti dikutip dari PRNewswire, Rabu (12/11).

Di perusahaan patungan ini, Java Festival memiliki saham 51% dan Live Nation 49% saham. Dewi kepada KONTAN mengakui, kerja sama ini ditempuh karena melihat pasar industri hiburan Indonesia yang besar. "Selama ini kita sudah kuat, dengan Live Nation jaringan akan terbuka dan kita semakin kuat," paparnya.

Live Nation adalah perusahaan hiburan pertunjukan global seperti Ticketmaster, Live Nation Concerts, Live Nation Media& Sponsorship dan Artist Nation Management. Dengan jaringan kepada artis-artis mancanegara, maka acara di Indonesia akan semakin terbuka. Menurut Dewi, saat ini pihaknya sudah menyiapkan 7-8 konser artis mancanegara. Semua konser itu akan diadakan di Jakarta pada 2015 mendatang.

Artis-artis itu datang dari berbagai varian jenis musik dan negara karena Live Nation Indonesia tidak akan membatasi diri untuk segmen dan jenis musik tertentu. "Sebagian besar dalam rangkaian world tour, dan mampir ke Indonesia," tambah Dewi.

Jika Java Festival lebih kepada konser dengan beberapa artis seperti Java Jazz, SoulNation, dan Rockin'Land, menurut Dewi, semua acara Live Nation Indonesia adalah konser tunggal. "Orang Indonesia masih rela nonton konser di luar negeri," papar Dewi. Itu yang dijadikan acuan bahwa masih banyak keinginan konsumen yang belum terpenuhi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa