KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, para Asosiasi
fintech bersama dan regulator akan menyelenggarakan lndonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2019 pada 23 -24 September 2019 di Jakarta Convention Centre (JCC). Acara ini digodok oleh Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH), bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (Bl). Serta didukung oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dan Asosiasi Fintech Syariah lndonesia (AFSI).
Baca Juga: Fintech dapat menjadi Lembaga linkage dalam penyaluran KUR Ketua Umum AFTECH Niki Luhur bilang acara ini menargetkan dapat memberikan literasi keuangan kepada 50.000 orang pengunjung. Oleh sebab itu, IFSE 2019 terdiri dari beberapa agenda utama yaitu konferensi (summit), pameran fintech (expo) dan beberapa program pendukung lainnya. Juga akan dihadiri oleh lebih dari 800 delegasi mulai dari regulator, pemerintah, lembaga donor, hingga pelaku
fintech dan sektor keuangan. Sedangkan konferensi akan menghadirkan lebih dari 100 pembicara untuk membahas berbagai isu penting terkait perkembangan industri
fintech dan dampaknya terhadap masyarakat luas, khususnya untuk segmen
unbanked dan
undeserved. Sementara di dalam area pameran (expo) ada lebih dari 120 perusahaan dari sektor
fintech, keuangan dan teknologi yang akan menampilkan berbagai produk dan layanan keuangan berbasis teknologi yang manfaatnya sudah dirasakan oleh masyarakat luas.
Baca Juga: Tutup pendanaan US$ 75 juta, East Ventures terus investasi ke startup Asia Tenggara “lndonesia Fintech Summit & Expo 2019 akan menjadi ajang bagi para perusahaan
fintech dan sektor keuangan untuk memperlihatkan kontribusi nyata mereka dalam mendukung target inklusi keuangan sebesar 75 persen di tahun 2019 yang sudah dicanangkan oleh pemerintah,” ujar Niki di Jakarta pada Kamis (22/8). Saat ini AFTECH memiliki total anggota sebanyak 280 perusahaan, dimana 250 merupakan perusahaan
fintech yang beroperasi di berbagai sektor seperti sistem pembayaran digital, pinjaman
online, inovasi keuangan digital
, insuretech,
equity crowdfunding dan lainnya.
"OJK selama ini selalu mendukung inovasi keuangan digital sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang didorong oleh kemajuan teknologi yang sedemikian pesat. Namun kami juga secara konsisten memastikan bahwa produk dan layanan keuangan berbasis teknologi yang ditawarkan tidak melanggar peraturan dan selalu mengedepankan perlindungan konsumen,” ujar
Advisor Grup lnovasi Keuangan OJK Widyo Gunadi.
Baca Juga: Genjot transaksi nontunai, Moka gandeng Gopay Ketua AFSI Ronald Yusuf Wijaya bilang lewat acara ini, asosiasi ingin mengenalkan lebih jauh lagi terkait
fintech yang bergerak di bidang syariah. Lantaran selama ini, AFSI memiliki dua tugas selain literasi bagi masyarakat yang belum tersentuh bank juga bagi masyarakat yang belum mengenal produk syariah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi