JAKARTA. Tingkat keterisian penumpang dan kendaraan (load factor) KMP Legundi atau layanan angkutan feri jarak jauh Surabaya-Lombok yang dioperasikan PT ASDP Indonesia Ferry sejak 1 Desember 2016 menunjukkan peningkatan. Rata-rata load factor-nya mencapai 50%-60%. Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi mengatakan, pengguna jasa merespon positif ketersediaan layanan ferry jarak jauh Surabaya-Lombok yang didominasi oleh muatan angkutan barang. Khususnya dari truk besar yang banyak mengangkut kebutuhan pokok untuk wilayah NTB dari Pulau Jawa. "Muatan kendaraan barang yang mendominasi jenis truk besar golongan VI hingga VIII yang berkontribusi hingga 85% dari total muatan," kata Faik dalam keterangan resmi, Selasa (27/12).
Load factor Feri Surabaya-Lombok capai 60%
JAKARTA. Tingkat keterisian penumpang dan kendaraan (load factor) KMP Legundi atau layanan angkutan feri jarak jauh Surabaya-Lombok yang dioperasikan PT ASDP Indonesia Ferry sejak 1 Desember 2016 menunjukkan peningkatan. Rata-rata load factor-nya mencapai 50%-60%. Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi mengatakan, pengguna jasa merespon positif ketersediaan layanan ferry jarak jauh Surabaya-Lombok yang didominasi oleh muatan angkutan barang. Khususnya dari truk besar yang banyak mengangkut kebutuhan pokok untuk wilayah NTB dari Pulau Jawa. "Muatan kendaraan barang yang mendominasi jenis truk besar golongan VI hingga VIII yang berkontribusi hingga 85% dari total muatan," kata Faik dalam keterangan resmi, Selasa (27/12).