Logam mulia merangkak naik



JAKARTA. Harga komoditas logam mulia sepanjang 2012 bergerak cukup fluktuatif di kisaran sempit. Sentimen krisis utang di Uni Eropa (UE) serta masalah jurang fiskal di Amerika Serikat (AS) membuat harga komoditas logam mulia utama seperti emas dan perak tidak banyak bergerak.

Harga emas untuk kontrak pengiriman Februari 2013 di Bursa Comex, Senin (31/12), ditutup menguat 1,20% menjadi US$ 1.675,80 per ons troi dibanding harga penutupan, Jumat (28/12). Dibanding harga pada awal 2012 di level US$ 1.614,70 per ons troi, harga emas hanya menguat 3,78%.

Sementara, harga perak untuk kontrak pengiriman Maret 2013 di Bursa Comex, Senin (31/12), naik 0,83% menjadi US$ 30,23 per ons troi dibanding, Jumat (28/12). Dalam setahun, harga perak cuma menanjak sebesar 1,71%.


Abdul Aziz, analis Menara Mas Futures, mengatakan, volatilitas harga emas di 2012 disebabkan oleh sikap investor yang lebih  memilih memegang dollar AS sebagai instrumen investasi yang paling aman di tengah kondisi ekonomi global yang masih rentan. Selain itu, investor juga cenderung wait and see terkait keputusan jurang fiskal di akhir tahun 2012.

Namun, menurut dia, penurunan harga emas menjelang tutup tahun masih wajar. Secara historis, emas cenderung melemah mendekati akhir tahun karena banyak investor yang mengambil posisi jual.

Pada tahun ini, ada kecenderungan harga emas akan menguat di kuartal-I. Ekspektasi ekonomi global yang membaik, membuat banyak investor akan melakukan investasi di aset-aset berisiko.

Berpotensi menguat

Tonny Mariano, analis Harvest International Futures, mengatakan, emas merupakan instrumen investasi bersifat lindung nilai. Sehingga, meski dalam jangka pendek harga emas cenderung volatil, tetapi selama setahun harga emas cenderung naik. 

Selama kuartal I-2013, Tonny memperkirakan, harga emas akan bergerak di kisaran US$ 1.645-US$ 1.730 per ons troi. Sedangkan, Abdul memprediksi, harga emas dalam tiga bulan pertama di tahun ini akan bergerak di kisaran US$ 1.651,20-US$ 1.735,00 per ons troi. 

Sementara, pergerakan harga perak lebih dipengaruhi oleh permintaan industri. Sekitar 65% komoditas perak digunakan sebagai bahan baku industri sistem elektronik, otomotif dan komputer. Sisanya, selain untuk tujuan investasi, perak digunakan sebagai bahan baku peralatan makan, perhiasan, koin dan medali.

Tonny bilang, harga perak cenderung lebih stabil ketimbang emas. Sebab, perak berfungsi sebagai komoditas industri, sehingga pergerakannya cenderung dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi global. "Pada tahun ini harga perak diperkirakan akan semakin stabil, menyusul pemulihan ekonomi di Eropa dan China," kata Tonny. 

Wahyu Tribowo Laksono, pengamat pasar komoditas, menambahkan, perak bisa menjadi alternatif investasi yang menguntungkan jika investor jeli melihat peluang yang ada. Sifat perak yang lebih dipengaruhi oleh sektor industri,  membuat perak lebih mudah diamati. 

Optimisme ekonomi global yang membaik semakin terasa, terutama sejak Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi global di tahun 2013 akan tumbuh sebesar 3,6%. Angka ini di atas pertumbuhan ekonomi tahun 2012 yang sebesar 3,3%. 

Tonny memprediksi, harga perak akan bergerak di kisaran US$ 26-US$ 35 per ons troi di kuartal I 2013. Hitungan Wahyu, harga perak akan bergerak dalam rentang US$ 28-US$ 34 per ons troi di kuartal I-2013.   n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini