KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga logam mulia emas dan perak kompak menunjukkan penguatan harga seiring kondisi global yang kembali menunjukkan ketidakpastian. Momentum ini barangkali menjadi angin segar bagi sebagian investor.

Menurut pantauan real time Trading Economics, Kamis (5/6) pukul 20.40 WIB, harga emas dan perak spot sama-sama mengalami naik. Harga emas naik 0,43% secara harian ke level US$ 3.387 per ons troi dan perak penguat 4,07% secara harian ke level US$ 35,90 per ons troi.

Research & Development ICDX Tiffani Safinia menyebut, ketidakpastian tarif menjadi katalis utama penguatan harga logam mulia saat ini. 

BTN dan Kabupaten Minahasa Utara Luncurkan DigiKab Powered by Balé

Namun di samping itu, ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina dan pelemahan data ekonomi Amerika Serikat (AS) turut memainkan peran. Pasalnya, dua sentimen ini mendorong pasar beralih dari aset berisiko ke aset lindung nilai layaknya logam mulia. 

Baca Juga: Harga Logam Mulia Emas dan Perak Bangkit Lagi, Ini Penyebabnya

Selama ketidakpastian masih tinggi, Tiffani menilai, kenaikan harga logam mulia masih bakal berlanjut. “Selama ketegangan geopolitik seperti konflik Rusia–Ukraina belum mereda, perang tarif AS berlanjut, dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed tetap kuat, emas dan perak akan terus mendapat dukungan,” katanya kepada Kontan, Kamis (5/6).

Hingga setidaknya kuartal III-2025, Tiffani bilang, secara khusus harga emas bisa bertahan di kisaran US$ 3.300 – US$ 3.450 per ons troi. Kata Tiffani, investor bisa memanfaatkan potensi tersebut. 

“Bagi investor jangka menengah hingga panjang, tren penguatan emas masih berpotensi berlanjut,” katanya.

Untuk investor jangka pendek, Tiffani mengatakan, momentum saat ini bisa dimanfaatkan untuk mulai profit taking alias mengambil untung mengingat harga sudah mendekati rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) yang tembus bulan April lalu. 

Namun secara keseluruhan, Tiffani mengimbau, keputusan untuk masuk atau melakukan profit taking tetap bergantung pada profil risiko dan tujuan investasi masing-masing investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News