KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran pembiayaan perumahan melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) masih seret pada paruh pertama 2018. Ambil contoh PT Bank Pembangungan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) yang baru menyalurkan kredit kepemilikan rumah (KPR) bersubsidi dengan skema FLPP sebanyak 19 unit. "Realisasi KPR bersubsidi hingg saat ini baru 19 unit dengan nominal Rp 2,2 miliar," ujar Direktur Bisnis Ritel & Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya kepada Kontan.co.id pada Selasa (7/8). Hanawijaya bilang alasannya lantaran lokasi rumah yg harganya sesuai plafon FLPP tidak menarik konsumen. Terutama aspek infrastruktur seperti air, listrik, transportasi, dan fasilitas umum. Hal ini menyebabkan masih rendahnya minat konsumen.
Lokasi kurang strategis hadang penyaluran KPR Bank Jateng
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran pembiayaan perumahan melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) masih seret pada paruh pertama 2018. Ambil contoh PT Bank Pembangungan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) yang baru menyalurkan kredit kepemilikan rumah (KPR) bersubsidi dengan skema FLPP sebanyak 19 unit. "Realisasi KPR bersubsidi hingg saat ini baru 19 unit dengan nominal Rp 2,2 miliar," ujar Direktur Bisnis Ritel & Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya kepada Kontan.co.id pada Selasa (7/8). Hanawijaya bilang alasannya lantaran lokasi rumah yg harganya sesuai plafon FLPP tidak menarik konsumen. Terutama aspek infrastruktur seperti air, listrik, transportasi, dan fasilitas umum. Hal ini menyebabkan masih rendahnya minat konsumen.