Lombok populer, kamar hotel bertambah 1.075 unit



LOMBOK. Tak keliru bila Lombok kini menjadi opsi para pelancong mancanegara berwisata. Mudah dimafhumi pula bahwa dengan kondisi alam yang lebih tenang, asli dan relatif belum tersentuh, menjadikan Lombok semakin popular bagi wisatawan yang frustrasi dengan Bali.Indikasi kuat bahwa Lombok mulai menyita perhatian adalah pertumbuhan jumlah kedatangan internasional dan domestik pada angka compound annual growth rate (CAGR) melalui Bandara Internasional Lombok sekitar 15,2% menjadi 858.710 penumpang pada 2012 dari sebelumnya 181.429 orang pada 2002. Menurut hasil studi HVS, konsultan penyedia data industri pariwisata, jumlah kedatangan tersebut relevan dengan jumlah kunjungan di hotel-hotel berbintang. Selama 2007-2012, jumlah kunjungan mengalami kenaikan sebesar 17,4%. Secara khusus, selama periode yang sama, kedatangan tamu internasional melampaui pelancong domestik. Masing-masing mencatat 22,6% dan 15,4%.

Secara keseluruhan, rata-rata lama tamu internasional menginap di hotel bintang tiga dan lima, umumnya lebih lama ketimbang tamu domestik. Pada tahun 2012,  pengunjung internasional tinggal selama 3,50 hari sedangkan domestik rerata 2,94 hari.Perubahan signifikan yang terjadi pada kedatangan internasional dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada tahun 2012, disebabkan oleh upaya pemerintah provinsi dalam mempromosikan Lombok dan Sumbawa sebagai tujuan wisata baru. Selain itu, meningkatnya permintaan dari wisatawan internasional yang memilih Lombok ketimbang Bali sebagai tujuan wisata.Angka-angka tersebut mendorong terjadinya pertumbuhan pasokan dan diperkirakan terus meningkat dalam jangka menengah seiring tumbuhnya minat investor domestik dan regional. Sebut saja Relife Property yang membesut Svarga Resort dan sebuah resor ekowisata seluas 16 hektar dengan nilai investasi Rp 300 miliar. Menyusul PT Pudjiadi Prestige Tbk yang sudah mengembangkan The Jayakarta Lombok, dan akan menambah portofolio satu resor baru yang masih dalam rancangan.HVS juga menyebut, hingga 2016 mendatang Lombok akan menambah jumlah pasokan kamar hotel baru sebanyak 1.075 unit."Namun, sejumlah besar proyek dikabarkan masih berada pada tahap awal perencanaan, terutama di Lombok bagian selatan, dan berpotensi dibangun sejumlah ribuan kamar. Sementara situs lainnya sudah memasuki tahap awal pengembangan, seperti Mandalika Resort," ujar Senior Vice President Consulting of HVS Singapura, Marc Kramer.Antara 2010 dan 2012 , pasokan kamar dalam hotel berkategori berbintang tumbuh pada CAGR sebesar 28,5%. Pertumbuhan tertinggi terjadi di hotel berkategori bintang tiga, dari sebelumnya hanya 375 unit pada 2011 menjadi 731 unit pada 2012. Pertumbuhan ini nyaris sebesar 95%."Lonjakan pasokan ini sebagian besar disebabkan mulai dibukanya beberapa hotel secara bersamaan pada 2011, seperti Lombok Garden Hotel sebanyak 227 kamar dan Lombok Plaza Hotel sebanyak 117 kamar," jelas analis HVS Singapura, Peh Jun Rei.Jumlah kamar terus meningkat pada tahun berikutnya, mencapai mencapai sekitar 2.794 kamar. Kamar hotel bintang 4 mendominasi sebanyak 40%, disusul bintang tiga sebesar 35% dan hotel bintang satu dan dua sekitar 16%. Sementara hotel bintang lima hanya 9%.Adapun merek hotel internasional yang sudah beroperasi adalah Sheraton Senggigi, Novotel, dan Oberoi. Sebagian besar lainnya merupakan merek domestik. (Hilda B Alexander)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan