LONDON. Konsultan riset perumahan yang berbasis di London, Acadametrics, mengungkapkan, para pembeli rumah premium London yang mengucurkan uang mereka ke ibu kota negara Inggris itu telah mendorong terciptanya rekor baru harga rumah di Inggris Raya.Dalam laporan yang dirilis lembaga riset real-estate LSL Property Services Plc (LSL) hari ini (12/7), seperti dikutip Bloomberg, secara nasional, indeks harga rumah di London telah naik 0,2% dari bulan Mei serta 2,5% dari setahun lalu. Harga-harga rumah di London telah meningkat selama 10 bulan berturut-turut dan kini telah mencapai rata-rata £ 232.801 atau setara US$ 352.000 per unit.Kombinasi dari tingginya permintaan atas rumah-rumah di London dan ketersediaan kredit rumah yang longgar dengan dukungan dari otoritas moneter, tampaknya, memang telah mempengaruhi harga standar beberapa pengembang realestat Inggris. Data tersebut sekaligus menunjukkan perbedaan antara London dan kota-kota lain di negeri Ratu Elizabeth II itu. Di kota lain, nilai-nilai properti masih belum pulih dari kejatuhan saat krisis finansial tahun 2008.“Penawaran kredit perumahan yang menarik akan memikat pembeli yang lebih luas memasuki pasar,” kata Richard Sexton, direktur LSL’s surveyors. "Di London, uang dari para pembeli tunai mengucur ke wilayah-wilayah premium, sementara investor internasional juga mengincar rumah di sana.”Acadametrics menyatakan, inflasi harga perumahan di ibukota Inggris telah mencapai sekitar 2,5 kali dari kota-kota lain di negara itu. Wilayah lain di sekitar London yang mencatatkan kenaikan harga rumah misalnya adalah wilayah di bagian tenggara Inggris.Meski demikian, para pengamat belum berani menyimpulkan bahwa industri properti Inggris telah benar-benar pulih. “Jalan panjang masih terbentang sebelum mencapai kondisi sehat seperti sebelum krisis tahun 2008. Apalagi, penjualan pada Juni 2013 masih di bawah level tiga tahun lalu dan jumlah pembeli tangan pertama di luar bagian tenggara Inggris masih rendah,” ujar Sexton.
London memicu rekor harga perumahan di Inggris
LONDON. Konsultan riset perumahan yang berbasis di London, Acadametrics, mengungkapkan, para pembeli rumah premium London yang mengucurkan uang mereka ke ibu kota negara Inggris itu telah mendorong terciptanya rekor baru harga rumah di Inggris Raya.Dalam laporan yang dirilis lembaga riset real-estate LSL Property Services Plc (LSL) hari ini (12/7), seperti dikutip Bloomberg, secara nasional, indeks harga rumah di London telah naik 0,2% dari bulan Mei serta 2,5% dari setahun lalu. Harga-harga rumah di London telah meningkat selama 10 bulan berturut-turut dan kini telah mencapai rata-rata £ 232.801 atau setara US$ 352.000 per unit.Kombinasi dari tingginya permintaan atas rumah-rumah di London dan ketersediaan kredit rumah yang longgar dengan dukungan dari otoritas moneter, tampaknya, memang telah mempengaruhi harga standar beberapa pengembang realestat Inggris. Data tersebut sekaligus menunjukkan perbedaan antara London dan kota-kota lain di negeri Ratu Elizabeth II itu. Di kota lain, nilai-nilai properti masih belum pulih dari kejatuhan saat krisis finansial tahun 2008.“Penawaran kredit perumahan yang menarik akan memikat pembeli yang lebih luas memasuki pasar,” kata Richard Sexton, direktur LSL’s surveyors. "Di London, uang dari para pembeli tunai mengucur ke wilayah-wilayah premium, sementara investor internasional juga mengincar rumah di sana.”Acadametrics menyatakan, inflasi harga perumahan di ibukota Inggris telah mencapai sekitar 2,5 kali dari kota-kota lain di negara itu. Wilayah lain di sekitar London yang mencatatkan kenaikan harga rumah misalnya adalah wilayah di bagian tenggara Inggris.Meski demikian, para pengamat belum berani menyimpulkan bahwa industri properti Inggris telah benar-benar pulih. “Jalan panjang masih terbentang sebelum mencapai kondisi sehat seperti sebelum krisis tahun 2008. Apalagi, penjualan pada Juni 2013 masih di bawah level tiga tahun lalu dan jumlah pembeli tangan pertama di luar bagian tenggara Inggris masih rendah,” ujar Sexton.