London Stock Exchange akan akuisisi Refinitiv senilai Rp 378 triliun



KONTAN.CO.ID - LONDON. London Stock Exchange Group Plc (LSE) berniat mengakuisisi perusahaan penyedia analisis data keuangan, Refinitiv Holdings Ltd. Nilai akuisis mencapai US$ 27 miliar atau sekitar Rp 378 triliun (1US$=Rp 14.000), sudah termasuk utang.

Seperti dilansir Reuters, LSE menyatakan akan membayar akuisisi tersebut dengan menerbitkan saham baru. Kelak, investor Refinitiv yang ada bisa menjadi pemegang saham LSE yang akan memiliki sekitar 37% saham di perusahaan gabungan dan memegang kurang dari 30% dari hak suara.

Penawaran akuisisi ini datang kurang dari setahun setelah Blackstone Group Inc mengakuisisi saham mayoritas Refinitiv dari Thomson Reuters Corp senilai US$ 20 miliar termasuk utang.


Baca Juga: Alphabet dan Starbucks setir indeks bursa Wall Street ke rekor tertinggi

Thomson Reuters, perusahaan informasi profesional yang merupakan induk dari Reuters News, saat ini memegang 45% saham di Refinitiv. Thomson Reuters akan memiliki 15% saham di LSE jika kesepakatan selesai.

Berdasarkan penilaian kesepakatan yang akan diberikan kepada Refinitiv, Blackstone kira-kira akan menggandakan nilai investasi aslinya di perusahaan tersebut, menurut seseorang sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Refinitiv memiliki utang US$ 12,2 miliar pada akhir Desember 2019. Sumber Reuters lain menyebut, jika negosiasi berhasil diselesaikan, kesepakatan dapat dicapai pada minggu depan.

Refinitiv tidak segera menanggapi permintaan komentar soal ini, sementara Blackstone menolak berkomentar.

Baca Juga: Memanas, Amerika Serikat (AS) dan Prancis terancam terlibat perang dagang

Saham Thomson Reuters mencapai rekor tertinggi pada Jumat (26/7) setelah naik 4,5% menjadi US$ 92,74 di bursa saham Toronto. Saham Thomson Reuters sudah naik 62% sejak akhir Januari 2018, ketika Blackstone dan Thomson Reuters mengumumkan kesepakatan untuk Refinitiv.

Merger akan secara signifikan memperluas bisnis layanan informasi LSE. Bisnis data sebagai sumber arus kas yang lebih stabil daripada bisnis yang bergantung pada transaksi utama.

"Pertukaran global semakin berfokus pada data dan teknologi sebagai pendorong pendapatan, dan lebih sedikit dari pembelian dan penjualan," kata Kevin McPartland, kepala struktur pasar dan penelitian teknologi di Greenwich Associates seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Ekonomi lesu, developer properti China berguguran

LSE mengoperasikan pasar ekuitas dan derivatif yang meliputi London Stock Exchange, Borsa Italiana, MTS dan Turquoise. LSE juga merupakan pemilik mayoritas LCH, yang mendominasi pertukaran swap euro. Bisnis layanan informasi LSE meliputi pengindeksan keuangan, benchmarking, dan layanan analitik.

Perusahaan ini memiliki nilai pasar sekitar 19,3 miliar pound (US$ 23,9 miliar) dan utang bersih sekitar 1 miliar pound.

Refinitiv yang berbasis di London menyediakan data dan infrastruktur pasar keuangan kepada lebih dari 40.000 klien di lebih dari 190 negara, menurut situs webnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat