London Sumatra Indonesia (LSIP) Tetap Jaga Kinerja Positif pada 2022



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) menjaga pertumbuhan kinerja positif sepanjang 2022. Laba bersih emiten kelapa sawit ini tumbuh menjadi Rp 1,03 triliun. 

London Sumatra melaporkan, pendapatan tahun lalu sebesar Rp 4,58 triliun. Capaian itu tumbuh 1,32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,52 triliun.

"Terutama karena kenaikan harga jual rata-rata produk sawit yang sebagian diimbangi penurunan volume penjualan CPO," jelas Presiden Direktur LSIP Benny Tjoeng, Selasa (28/2).


Baca Juga: Prospek Saham London Sumatra (LSIP) Tertekan Harga dan Kenaikan Biaya

Lonsum mencatat laba kotor sebesar Rp 1,49 triliun, laba usaha Rp 1,2 triliun dan EBITDA Rp 1,74 triliun. Capain itu menghasilkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 4% menjadi Rp 1,03 triliun.

Perseroan juga mempertahankan posisi keuangan yang sehat dan tidak adanya pendanaan melalui hutang bank pada tanggal 31 Desember 2022.

Benny menjelaskan, di tengah berbagai tantangan pada sektor agribisnis terutama dampak dari cuaca dan volatilitas harga komoditas, perseroan meraih kinerja keuangan yang positif. 

 
LSIP Chart by TradingView

"Kami melanjutkan kegiatan peremajaan lahan kelapa sawit tua dan berfokus pada upaya-upaya dalam pengendalian biaya dan efisiensi," jelasnya.

Untuk mendukung pertumbuhan organik, ia menuturkan terus memperkuat posisi keuangan, mengendalikan biaya dan efisiensi. 

Dari sisi operasional, perseroan akan meningkatkan produktivitas, memprioritaskan belanja moda,l terutama pada kegiatan peremajaan kelapa sawit dan infrastruktur serta berfokus pada praktik-praktik agrikultur yang baik secara berkelanjutan.

Baca Juga: Prospek Saham London Sumatra (LSIP) Tertekan Harga dan Kenaikan Biaya

Pada tahun lalu, total produksi Tandan Buah Segar (TBS) naik 2% yoy menjadi 1,42 juta ton seiring kenaikan TBS eksternal yang sebagian diimbangi oleh penurunan TBS inti. 

Produksi TBS inti turun 2% yoy menjadi 1,17 juta ton terutama karena dampak cuaca yang tidak mendukung dan kegiatan peremajaan tanaman sawit.

Total produksi CPO sebesar 306.000 ton, sama dibandingkan tahun 2021. Pada semester II 2022, produksi TBS inti dan CPO naik masing-masing 14% yoy dan 27% yoy dibandingkan semester II 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli