KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah hingga kini terus berusaha agar pertumbuhan ekonomi tidak terkontraksi hingga akhir tahun. Targetnya pertumbuhan ekonomi bisa positif pada tahun depan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggenjot investasi ke dalam negeri. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menyatakan, sebagai penyumbang kedua terbesar pertumbuhan ekonomi, investasi memang harus digenjot. Salah satunya adalah lewat insentif fiskal, meski dengan cara ini penerimaan pajak bakal lemah tahun ini, dan bisa membuat rasio pajak (tax ratio) di bawah 9% dari produk domestik bruto (PDB) tahun ini dan berlanjut pada kisaran 8,25%-8,63% dari PDB tahun depan. Baca Juga: Rasio pajak bertumpu pada pemulihan ekonomi
Longgarkan belanja pajak demi pikat investasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah hingga kini terus berusaha agar pertumbuhan ekonomi tidak terkontraksi hingga akhir tahun. Targetnya pertumbuhan ekonomi bisa positif pada tahun depan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggenjot investasi ke dalam negeri. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menyatakan, sebagai penyumbang kedua terbesar pertumbuhan ekonomi, investasi memang harus digenjot. Salah satunya adalah lewat insentif fiskal, meski dengan cara ini penerimaan pajak bakal lemah tahun ini, dan bisa membuat rasio pajak (tax ratio) di bawah 9% dari produk domestik bruto (PDB) tahun ini dan berlanjut pada kisaran 8,25%-8,63% dari PDB tahun depan. Baca Juga: Rasio pajak bertumpu pada pemulihan ekonomi