JAKARTA. Memasuki bulan Ramadan, penerimaan bea dan cukai mengalami lonjakan. Selama bulan Mei 2017 sendiri, Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemkeu) berhasil menghimpun pemasukan hingga Rp 16,4 triliun. Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Penerimaan DJBC, Rudy Rahmaddi menjelaskan jika peningkatan penerimaan bea dan cukai pada bulan Mei 2017 ditopang oleh dua hal, yakni penerimaan Bea Masuk (BM) dan naiknya tarif cukai HT. “Kalau untuk bea masuk ada peningkatan sekitar 20% dibandingkan bulan sebelumnya. Mulai banyak impor barang konsumsi yang masuk untuk stok Ramadan sampai lebaran. Sedangkan untuk rokok atau hasil tembakau ada kenaikan sekitar 9% karena ada kenaikan tarif cukai,” terang Rudy pada KONTAN, Selasa (6/6).
Lonjakan bea dan cukai Mei 2017 ditopang rokok
JAKARTA. Memasuki bulan Ramadan, penerimaan bea dan cukai mengalami lonjakan. Selama bulan Mei 2017 sendiri, Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemkeu) berhasil menghimpun pemasukan hingga Rp 16,4 triliun. Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Penerimaan DJBC, Rudy Rahmaddi menjelaskan jika peningkatan penerimaan bea dan cukai pada bulan Mei 2017 ditopang oleh dua hal, yakni penerimaan Bea Masuk (BM) dan naiknya tarif cukai HT. “Kalau untuk bea masuk ada peningkatan sekitar 20% dibandingkan bulan sebelumnya. Mulai banyak impor barang konsumsi yang masuk untuk stok Ramadan sampai lebaran. Sedangkan untuk rokok atau hasil tembakau ada kenaikan sekitar 9% karena ada kenaikan tarif cukai,” terang Rudy pada KONTAN, Selasa (6/6).