KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen perang dagang ditambah defisit neraca dagang Indonesia membuat persepsi risiko investasi di Indonesia meningkat. Hal ini tercermin dari melonjaknya angka credit default swap (CDS) Indonesia. Mengutip Bloomberg, Senin (26/3), nilai CDS Indonesia tenor 5 tahun menembus level 106,213. Ini merupakan level tertinggi pada tahun ini. Adapun CDS Indonesia tenor 10 tahun berada di level 174,865 hingga Jumat (23/3). Analis Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia, Anil Kumar menyatakan, pada dasarnya nilai CDS Indonesia pantas mengalami tren kenaikan. Pasalnya, tekanan eksternal saat ini tergolong kuat setelah Amerika Serikat dan China saling berseteru mengenai kebijakan tarif impor. “Sentimen global membuat CDS di negara emerging market naik,” katanya, Senin.
Lonjakan CDS Indonesia juga dipicu defisit neraca dagang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen perang dagang ditambah defisit neraca dagang Indonesia membuat persepsi risiko investasi di Indonesia meningkat. Hal ini tercermin dari melonjaknya angka credit default swap (CDS) Indonesia. Mengutip Bloomberg, Senin (26/3), nilai CDS Indonesia tenor 5 tahun menembus level 106,213. Ini merupakan level tertinggi pada tahun ini. Adapun CDS Indonesia tenor 10 tahun berada di level 174,865 hingga Jumat (23/3). Analis Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia, Anil Kumar menyatakan, pada dasarnya nilai CDS Indonesia pantas mengalami tren kenaikan. Pasalnya, tekanan eksternal saat ini tergolong kuat setelah Amerika Serikat dan China saling berseteru mengenai kebijakan tarif impor. “Sentimen global membuat CDS di negara emerging market naik,” katanya, Senin.