Lonjakan Covid-19 di Singapura, Kemenkes Minta Masyarakat Waspada



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan RI mengajak masyarakat Indonesia tetap waspada terhadap penularan Covid-19 merespons adanya lonjakan kasus di Singapura.

Kemenkes juga mengajak seluruh Masyarakat segera melengkapi vaksinasi Covid-19 khususnya kelompok yang berisiko.

“Tetap protokol kesehatan, menerapkan protokol kesehatan seperti cuci tangan, menggunakan masker bila sakit termasuk di kerumunan/alat angkut,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi, Sabtu (25/5/2024).


Baca Juga: Singapura Laporkan Lonjakan Kasus, Waspada Subvarian Covid-19 Masuk Tanah Air

Menurut Nadia, kewaspadaan terhadap Covid-19 diperlukan lantaran banyak masyarakat menganggap virus tersebut sudah hilang.

Padahal, diubahnya status pandemi menjadi endemi bukan menandakan bahwa Covid-19 telah hilang.

“Melainkan berada dalam situasi yang terkendali, masih ada kemungkinan munculnya varian/subvarian baru yang berpotensi menyebabkan peningkatan kasus atau kematian pada kelompok lansia dan berisiko,” tambah dia.

Diberitakan sebelumnya, Singapura melaporkan peningkatan kasus Covid-19 pada pertengahan Mei tahun ini.

Menteri Kesehatan (Menkes) Ong Ye Kung mengatakan, sebanyak 25.900 penularan Covid-19 tercatat dilaporkan di Singapura, sepanjang 5-11 Mei 2024.

Jumlah ini meningkat sebesar 90 persen, bila dibandingkan dengan 13.700 kasus pada pekan sebelumnya.

Baca Juga: Waspada Varian Baru Covid-19, Masyarakat Diimbau Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Kemudian, diperkirakan jumlah orang yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 ini bakal naik signifikan pada akhir Juni 2024.

"Gelombang ini akan mencapai puncaknya dalam dua hingga empat minggu ke depan, yang berarti antara pertengahan sampai akhir Juni 2024," ujar dia, dilansir dari The Straits Times pada 18 Mei 2024

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto