JAKARTA. Dalam sebulan terakhir, harga karet mencatat kenaikan fantastis hingga 30%. Saat ini, harga karet di pasar global telah melampaui US$ 2 per kilogram, di atas harga karet sebelumnya sekitar US$ 1,3 per kg. Kenaikan harga karet global diikuti peningkatan harga di tingkat petani yang mencapai Rp 8.000-Rp 10.000 per kg. Namun, kenaikan harga karet ini diprediksi tidak berlangsung lama, karena situasi perekonomian global mengalami ketidakpastian setelah Donal Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Trump dalam kampanye pemilihan presiden AS sebelumnya mengancam akan melakukan proteksi terhadap pasar AS dan akan menyetop impor dari China. Padahal, China merupakan salah satu negara yang menyerap karet dalam volume besar. Jika itu terjadi, maka otomatis negara Tirai Bambu tersebut akan mengurangi produksi dan penyerapan karet di pasar global.
Lonjakan harga karet diprediksi hanya sementara
JAKARTA. Dalam sebulan terakhir, harga karet mencatat kenaikan fantastis hingga 30%. Saat ini, harga karet di pasar global telah melampaui US$ 2 per kilogram, di atas harga karet sebelumnya sekitar US$ 1,3 per kg. Kenaikan harga karet global diikuti peningkatan harga di tingkat petani yang mencapai Rp 8.000-Rp 10.000 per kg. Namun, kenaikan harga karet ini diprediksi tidak berlangsung lama, karena situasi perekonomian global mengalami ketidakpastian setelah Donal Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Trump dalam kampanye pemilihan presiden AS sebelumnya mengancam akan melakukan proteksi terhadap pasar AS dan akan menyetop impor dari China. Padahal, China merupakan salah satu negara yang menyerap karet dalam volume besar. Jika itu terjadi, maka otomatis negara Tirai Bambu tersebut akan mengurangi produksi dan penyerapan karet di pasar global.