KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau jauh di sana, konflik Rusia-Ukraina yang tambah panas bisa berimbas ke Indonesia. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, konflik tersebut dikhawatirkan akan berdampak besar terhadap inflasi Indonesia melalui transmisi lonjakan harga minyak. Bahkan, hitungan Josua, bisa mendorong tambahan inflasi hingga dikisaran 0,3 persen poin sampai 0,5 persen poin atau 30 basis poin-50 basis poin. Proyeksi tersebut berdasarkan asumsi harga minyak yang rata-rata US$ 95 per barel serta mengasumsikan rata-rata nilai tukar rupiah di kisaran Rp 14.350 per dollar. Maka total subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) diperkirakan mencapai sekitar Rp 258 triliun.
Lonjakan Harga Minyak Bisa Menambah Inflasi Hingga 50 Basis Poin
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau jauh di sana, konflik Rusia-Ukraina yang tambah panas bisa berimbas ke Indonesia. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, konflik tersebut dikhawatirkan akan berdampak besar terhadap inflasi Indonesia melalui transmisi lonjakan harga minyak. Bahkan, hitungan Josua, bisa mendorong tambahan inflasi hingga dikisaran 0,3 persen poin sampai 0,5 persen poin atau 30 basis poin-50 basis poin. Proyeksi tersebut berdasarkan asumsi harga minyak yang rata-rata US$ 95 per barel serta mengasumsikan rata-rata nilai tukar rupiah di kisaran Rp 14.350 per dollar. Maka total subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) diperkirakan mencapai sekitar Rp 258 triliun.