Lonjakan kasus covid-19 meningkat, Apple menunda pembukaan kantor



KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Menanggapi lonjakan varian Covid-29, Apple Inc mengundur pembukaan kembali kantornya setidaknya satu bulan hingga paling cepat Oktober. Apple juga merekomendasikan agar pekerja di toko ritelnya selalu memakai masker.

Produsen iPhone ini menjadi raksasa teknologi AS yang menunda rencana untuk kembali normal karena Covid-19 dan varian yang sangat menular bertahan di seluruh dunia. Apple akan memberikan pengumuman setidaknya satu bulan kepada karyawan sebelum mewajibkan kembali ke kantor.

Tak hanya itu, Apple juga mewajibkan pekerja toko ritelnya, baik yang sudah divaksinasi atau belum untuk mulai memakai masker lagi. Asal tahu saja, Apple telah membatalkan kewajiban menggunakan masker secara internal pada bulan Juni.

“Di wilayah di mana otoritas setempat telah mengembalikan wajib masker, pekerja ritel harus mematuhinya,” kata Apple seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (21/7).

Baca Juga: iOS 14.7 resmi meluncur, iPhone 12 dapat dukungan baterai eksternal MagSafe

Pada awalnya, Apple berencana membuka kembali kantornya pada awal September setidaknya selama tiga hari sepekan. Dalam memo internal yang dikeluarkan bulan Juni, CEO Tim Cook mengutip ketersediaan vaksinasi dan penurunan tingkat infeksi yang akhirnya membuat Apple berani membuka kantornya kembali.

Namun ternyata, setelah 10 pekan penurunan global dalam kematian Covid, varian delta yang sangat menular mendorong kenaikan baru di AS. Pejabat kesehatan telah memperingatkan bahwa kasus harian meningkat dua kali lipat dari titik terendah bulan lalu dan rawat inap meningkat lagi.

Ketika karyawan Apple akhirnya diminta untuk kembali, mereka diharapkan untuk bekerja dari kantor pada hari Senin, Selasa, dan Kamis. Rabu dan Jumat akan menjadi pilihan jarak jauh untuk beberapa anggota staf. Sementara mereka yang bekerja pada perangkat keras akan diminta untuk bekerja dari kantor empat atau lima hari per minggu. 

Baca Juga: Apes, Apple diminta bayar denda hampir US$ 2 juta karena jual iPhone tanpa charger

Di industri teknologi, banyak pekerja menganggap pekerjaan jarak jauh sebagai keuntungan yang didambakan. Beberapa perusahaan Silicon Valley telah membawa pekerja kembali ke kantor hanya perlahan.

Facebook Inc telah mengatakan akan secara drastis memperluas jumlah karyawan yang dapat bekerja dari jarak jauh bahkan setelah pandemi. Sedangkan Alphabet Inc baru-baru ini memperkenalkan kebijakan kembali bekerja yang lebih permisif. Induk usaha Google ini memungkinkan staf untuk bekerja dari lokasi yang berbeda atau seluruhnya dari rumah.

Secara terpisah, Apple berencana untuk mulai menguji pengaturan hybrid di dalam toko dan bekerja dari rumah untuk karyawan ritel. Ini karena Apple mengakui bahwa konsumen dapat terus memilih belanja online bahkan ketika pandemi mereda.

Baca Juga: Pendapatan Apple melesat 21% ditopang penjualan iPhone di China

Editor: Wahyu T.Rahmawati