KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terus melonjaknya kasus positif virus corona seiring penerapan new normal atau kenormalan baru semakin membuat pelaku pasar khawatir. Secara fundamental, aktivitas yang belum kembali normal berpotensi membuat penjualan masih tertekan seiring terbatasnya daya beli masyarakat. Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan dengan terus naiknya kasus positif virus corona akan membuat sentimen pemulihan ekonomi disikapi secara hati-hati bahkan cenderung skeptis. “Kombinasi kedua hal tersebut berpotensi menciptakan volatilitas yang tinggi di saham. Walau menjadi risiko tapi ini juga jadi kesempatan untuk dapat harga saham yang relatif murah,” kata Rudiyanto kepada Kontan.co.id, Selasa (14/7). Sementara Head of Business Development Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi menilai, lonjakan kasus positif masih memberi tekanan terhadap pasar modal. Terlebih jika nantinya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total kembali diberlakukan seiring penyebaran virus corona yang makin luas.
Lonjakan kasus positif corona menekan pasar modal, begini portofolio yang ideal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terus melonjaknya kasus positif virus corona seiring penerapan new normal atau kenormalan baru semakin membuat pelaku pasar khawatir. Secara fundamental, aktivitas yang belum kembali normal berpotensi membuat penjualan masih tertekan seiring terbatasnya daya beli masyarakat. Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan dengan terus naiknya kasus positif virus corona akan membuat sentimen pemulihan ekonomi disikapi secara hati-hati bahkan cenderung skeptis. “Kombinasi kedua hal tersebut berpotensi menciptakan volatilitas yang tinggi di saham. Walau menjadi risiko tapi ini juga jadi kesempatan untuk dapat harga saham yang relatif murah,” kata Rudiyanto kepada Kontan.co.id, Selasa (14/7). Sementara Head of Business Development Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi menilai, lonjakan kasus positif masih memberi tekanan terhadap pasar modal. Terlebih jika nantinya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total kembali diberlakukan seiring penyebaran virus corona yang makin luas.