JAKARTA. PT Taspen (Persero) membukukan penurunan pendapatan sepanjang tahun 2016 lalu. Berdasarkan public expose atau paparan keuangan pada Sabtu (4/3) di Hotel Rancamaya Bogor, laba bersih turun 57,22% menjadi Rp 247,25 miliar pada 2016 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 577,90 miliar.Iqbal Latanro, Direktur Utama PT Taspen mengatakan, penurunan ini disebabkan lonjakan klaim asuransi. Adapun hingga Desember 2016, perusahaan telah membayar klaim jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM) masing-masing senilai Rp 8,12 miliar dan Rp 752,07 miliar.Pembayaran manfaat THT pun turut menekan kinerja perseroan. Tercatat, per Desember 2016, pembayaran manfaat THT tumbuh 65,78% menjadi Rp 7,10 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 4,28 triliun.
Lonjakan klaim asuransi gerus pendapatan Taspen
JAKARTA. PT Taspen (Persero) membukukan penurunan pendapatan sepanjang tahun 2016 lalu. Berdasarkan public expose atau paparan keuangan pada Sabtu (4/3) di Hotel Rancamaya Bogor, laba bersih turun 57,22% menjadi Rp 247,25 miliar pada 2016 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 577,90 miliar.Iqbal Latanro, Direktur Utama PT Taspen mengatakan, penurunan ini disebabkan lonjakan klaim asuransi. Adapun hingga Desember 2016, perusahaan telah membayar klaim jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM) masing-masing senilai Rp 8,12 miliar dan Rp 752,07 miliar.Pembayaran manfaat THT pun turut menekan kinerja perseroan. Tercatat, per Desember 2016, pembayaran manfaat THT tumbuh 65,78% menjadi Rp 7,10 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 4,28 triliun.