JAKARTA. Sebulan belakangan, saham PT Indomobil Sukses Makmur (IMAS) kerap menjadi buah bibir. Betapa tidak. Saham emiten yang bergerak di sektor aneka industri ini terus mengalami reli. Padahal, pihak otoritas bursa sudah dua kali melakukan suspensi atas saham ini dengan alasan pergerakan harga yang tidak wajar. Hanya saja, hal itu tidak menghentikan saham IMAS untuk terus melaju.Sekadar informasi, pada penutupan akhir pekan lalu (3/9), saham IMAS ditutup dengan kenaikan sebesar 19,33% atau bertambah Rp 1.150 menjadi Rp 7.100. Padahal, sehari sebelumnya, harga saham IMAS ditutup di posisi Rp 5.950. Kenaikan harga saham IMAS kian terlihat fantastis jika dibandingkan dengan harga pada 9 Agustus lalu yang bertengger di level Rp 1.000. Jika dihitung, dalam kurun waktu kurang dari sebulan, harga saham emiten ini sudah melonjak hingga 610%. Sangat fenomenal. Tak heran jika beberapa waktu lalu, saham IMAS sempat dimasukkan ke dalam kategori unusual market activity (UMA) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Bahkan, BEI sempat melakukan suspensi sebanyak dua kali atas saham ini. Diterpa isu miring Nah, pastinya, banyak pihak yang bertanya-tanya ada isu apa dibalik lonjakan harga saham IMAS. Sejumlah rumor pun berkembang. Salah satunya yakni terkait kinerja Indomobil yang cukup kinclong pada semester I 2010. Sekedar mengingatkan, dalam keterbukaan informasi di BEI, Senin (9/8) lalu, IMAS melaporkan, selama enam bulan pertama 2010, mereka membukukan pendapatan sebesar Rp 4,95 triliun atau naik 59% dibandingkan akhir Juni 2009 yang hanya Rp 3,11 triliun. Laba bersih per saham IMAS juga meroket menjadi Rp 210, dari Rp 82 per saham setahun lalu. Sementara itu, laba bersihnya mencapai Rp 209,28 miliar atau melonjak 57,58% dari laba bersih semester I-2009 sebesar Rp 81,25 miliar.
Lonjakan saham IMAS akibat ulah sang emiten sendiri?
JAKARTA. Sebulan belakangan, saham PT Indomobil Sukses Makmur (IMAS) kerap menjadi buah bibir. Betapa tidak. Saham emiten yang bergerak di sektor aneka industri ini terus mengalami reli. Padahal, pihak otoritas bursa sudah dua kali melakukan suspensi atas saham ini dengan alasan pergerakan harga yang tidak wajar. Hanya saja, hal itu tidak menghentikan saham IMAS untuk terus melaju.Sekadar informasi, pada penutupan akhir pekan lalu (3/9), saham IMAS ditutup dengan kenaikan sebesar 19,33% atau bertambah Rp 1.150 menjadi Rp 7.100. Padahal, sehari sebelumnya, harga saham IMAS ditutup di posisi Rp 5.950. Kenaikan harga saham IMAS kian terlihat fantastis jika dibandingkan dengan harga pada 9 Agustus lalu yang bertengger di level Rp 1.000. Jika dihitung, dalam kurun waktu kurang dari sebulan, harga saham emiten ini sudah melonjak hingga 610%. Sangat fenomenal. Tak heran jika beberapa waktu lalu, saham IMAS sempat dimasukkan ke dalam kategori unusual market activity (UMA) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Bahkan, BEI sempat melakukan suspensi sebanyak dua kali atas saham ini. Diterpa isu miring Nah, pastinya, banyak pihak yang bertanya-tanya ada isu apa dibalik lonjakan harga saham IMAS. Sejumlah rumor pun berkembang. Salah satunya yakni terkait kinerja Indomobil yang cukup kinclong pada semester I 2010. Sekedar mengingatkan, dalam keterbukaan informasi di BEI, Senin (9/8) lalu, IMAS melaporkan, selama enam bulan pertama 2010, mereka membukukan pendapatan sebesar Rp 4,95 triliun atau naik 59% dibandingkan akhir Juni 2009 yang hanya Rp 3,11 triliun. Laba bersih per saham IMAS juga meroket menjadi Rp 210, dari Rp 82 per saham setahun lalu. Sementara itu, laba bersihnya mencapai Rp 209,28 miliar atau melonjak 57,58% dari laba bersih semester I-2009 sebesar Rp 81,25 miliar.