Lonsum harap kebijakan B20 untungkan perkebunan rakyat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia tengah menggodok peraturan yang mewajibkan penggunaan solar bercampur minyak kelapa sawit 20% (B20). Kebijakan ini akan berlaku pada 1 September 2018.

Direktur PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) Joefly Joesoef Bahroeny mengatakan bahwa kebijakan B20 ini tentu memberikan angin segar bagi emiten-emiten penghasil kelapa sawit termasuk perusahaannya.

Namun Joefly bilang yang paling penting adalah rakyat. "Saya berharap perkebunan rakyat juga mampu merasakan untung dari kebijakan ini. Kita sih tidak masalah meski sekarang kinerja kita lagi turun, hanya kita berharap ke depannya lebih baik lagi dan rakyat dapat mendapatkan manfaat dari kebijakan ini," jelasnya, Rabu (8/8).


Sekadar info pada semester I tahun 2018, LSIP membukukan pendapatan sebesar Rp 1,76 triliun. Angka itu turun 28,54% year on year (yoy) dari semester I 2017 sejumlah Rp 2,47 triliun.

Dalam laporan keuangan per Juni 2018, LSIP membukukan penurunan beban pokok penjualan 21,4% sejumlah Rp 1,36 triliun dari Rp 1,73 triliun pada periode yang sama di tahun 2017.

Per Juni 2018, penjualan produk kelapa sawit turun 28,1% menjadi Rp1,61 triliun dari sebelumnya Rp 2,24 triliun.

Laba bersih LSIP juga turun 47,4% yoy menuju Rp 224,92 miliar dari sebelumnya Rp 428,12 miliar.

Namun, Jumlah aset LSIP naik 6% dari Rp 9,85 triliun pada akhir tahun 2017 menjadi Rp 10,42 triliun pada enam bulan pertama tahun ini.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia