JAKARTA. PT Eka Sari Lorena Transport bakal memiliki jumlah armada bus jauh lebih banyak. Manajemen Lorena telah menandatangani MoU pengadaan bus dengan pabrikan Mercedes-Benz. "Kami akan datangkan 500 bus Mercedes-Benz dalam jangka waktu tiga tahun mendatang, dan yang pasti bukan bus berkarat yang akan kami datangkan" tandas Senior Advisor Lorena, Dwi Rianta Soerbakti, (20/3). Saat ini, Lorena telah memiliki 250 armada bus. Artinya, tiga tahun kedepan jumlahnya bertambah menjadi 750 armada. Namun, bisa dipastikan perolehan dana IPO Lorena tidak akan mencukupi untuk menutup biaya pengadaan tersebut. Sebab, manajemen membidik dana segar maksimal sekitar Rp 150 miliar melalui perhelatan tersebut dan sebesar 81% atau sekitar Rp 121 miliar yang digunakan untuk pengadaan bus termasuk rekondisi bus lama. Sementara, satu unit bus Mercedes-Benz seharga Rp 1,4 miliar-Rp 1,5 miliar untuk single bus dan sekitar Rp 4 miliar untuk bus gandeng. Dwi mengestimasi, total biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan bus bisa mencapai Rp 250 miliar. Jadi, pihaknya akan mempertimbangkan opsi terbaik, apakah dengan pinjaman bank atau penawaran umum kedua alias rights issue. "Intinya kami lihat dulu hasil IPO ini seperti apa, tapi kalau misalnya hanya kurang Rp 50 miliar lebih baik gunakan kas internal, lah," pungkas Dwi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lorena akan datangkan 500 bus Mercedes-Benz
JAKARTA. PT Eka Sari Lorena Transport bakal memiliki jumlah armada bus jauh lebih banyak. Manajemen Lorena telah menandatangani MoU pengadaan bus dengan pabrikan Mercedes-Benz. "Kami akan datangkan 500 bus Mercedes-Benz dalam jangka waktu tiga tahun mendatang, dan yang pasti bukan bus berkarat yang akan kami datangkan" tandas Senior Advisor Lorena, Dwi Rianta Soerbakti, (20/3). Saat ini, Lorena telah memiliki 250 armada bus. Artinya, tiga tahun kedepan jumlahnya bertambah menjadi 750 armada. Namun, bisa dipastikan perolehan dana IPO Lorena tidak akan mencukupi untuk menutup biaya pengadaan tersebut. Sebab, manajemen membidik dana segar maksimal sekitar Rp 150 miliar melalui perhelatan tersebut dan sebesar 81% atau sekitar Rp 121 miliar yang digunakan untuk pengadaan bus termasuk rekondisi bus lama. Sementara, satu unit bus Mercedes-Benz seharga Rp 1,4 miliar-Rp 1,5 miliar untuk single bus dan sekitar Rp 4 miliar untuk bus gandeng. Dwi mengestimasi, total biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan bus bisa mencapai Rp 250 miliar. Jadi, pihaknya akan mempertimbangkan opsi terbaik, apakah dengan pinjaman bank atau penawaran umum kedua alias rights issue. "Intinya kami lihat dulu hasil IPO ini seperti apa, tapi kalau misalnya hanya kurang Rp 50 miliar lebih baik gunakan kas internal, lah," pungkas Dwi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
