Lorena akan lepas 42,86% saham lewat IPO



JAKARTA. Setelah tertunda selama dua tahun, akhirnya perusahaan jasa angkut PT Eka Sari Lorena Transport merealisasikan rencananya untuk menggelar penawaran perdana saham (IPO).

Perseroan berniat menerbitkan sebanyak-banyaknya 150 juta saham baru ke publik. Jumlah ini setara dengan 42,86% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Adapun, saham baru ini memiliki nilai nominal Rp 500 per saham.

Di saat yang sama, perusahaan bus ini juga akan menerbitkan 30 juta waran seri I dengan rasio 5:1. Artinya, setiap pemilik lima saham IPO berhak memperoleh dengan cuma-cuma waran seri I Lorena.


Nilai nominal waran sama seperti nilai nominal saham perusahaan. Waktu pelaksanaan waran dimulai 14 Oktober 2014 hingga 13 April 2019. Perseroan mengalokasikan 1% atau 1,5 juta saham dari total saham IPO untuk pegawai (ESA).

Selain itu, perseroan juga menerbitkan opsi saham untuk program management and employee stock option (MESOP) sebanyak-banyaknya 11,65 juta atau 3,33% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan pasca IPO.

Perseroan akan menggunakan mayoritas atau 81% dana IPO untuk pengembangan investasi baru armada bus antar kota antar provinsi (AKAP), bus angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB), dan bus kota terintegrasi busway (BKTB).

Selanjutnya, sekitar 16% akan digunakan untuk pengembangan fasilitas depo dan workshop busway transjakarta di Ceger, Jakarta Timur. Sementara 3% sisanya, akan digunakan untuk keperluan modal kerja.

Perseroan telah menunjuk PT Valbury Asia Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Eka sari Lorena Transport menggunakan laporan keuangan per September 2013 sebagai dasar valuasi.

Perseroan akan mulai melakukan penawaran awal alias bookbuilding pada 20,21, dan 24 Maret 2014. Tanggal efektif diharapkan bisa terlaksana pada 28 Maret 2014. Adapun, penawaran akan dilakukan pada 1-4 April 2014 dan 7 April 2014. Pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) targetnya bisa terlaksana 14 April 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri