Lotte Group Jajaki Masuk Bisnis Hotel



JAKARTA. Konglomerasi asal Korea Selatan, Lotte Group, kian menancapkan kuku bisnis di Indonesia. Kini, melalui PT Lotteria Indonesia, perusahaan ini akan membuka gerai Lotteria baru. Tidak hanya itu, Lotte juga berniat membangun hotel.

Chief Executive Officer (CEO) Lotteria Indonesia, Lee Hae Kwan, mengatakan, tahun ini gerai Lotteria akan merambah wilayah luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Lotte akan membangun sekitar 35 gerai-40 gerai baru. "Tahun depan, kami akan masuk ke Bandung, Surabaya, dan Bali dengan membuka lima gerai hingga sepuluh gerai di masing-masing kota," ujarnya pada KONTAN, Selasa (2/7).

Untuk membangun gerai-gerai baru itu, perusahaan ini harus merogoh kocek US$ 200.000-US$ 250.000 per gerai. Berarti, total dana investasi yang harus disiapkan manajemen mencapai US$ 8 juta hingga US$ 10 juta.


Saat ini, restoran cepat saji Lotteria yang ada di Indonesia berjumlah 25. Lokasinya masih di sekitar Jabodetabek. Menurut Lee, Lotte akan membuka sedikitnya 40 gerai Lotteria setiap tahun.

Tahun ini, Lotteria membidik penjualan minimal US$ 10 juta di Indonesia, sejak awal dibuka Juni 2013 hingga akhir tahun nanti. Menurut Lee, pertumbuhan penjualan di setiap toko berbeda-beda, mulai 30% sampai 100% per bulan. Lotteria telah menyiapkan strategi guna mempercepat proses ekspansi.

Perusahaan ini akan bersinergi dengan sesama anak usaha Lotte Group yang lebih dulu beroperasi di Indonesia. Contohnya, lima gerai Lotteria saat ini berada di gerai hipermarket Lotte Mart dan Lotteria di mal Lotte Shopping Avenue.

Ekspansi Lotte Group di Indonesia akan berlanjut. Saat ini, telah ada 15 anak usaha Lotte di Tanah Air. Bidang usahanya antara lain, ritel, restoran, kimia, teknologi informasi, logistik, dan konstruksi.

Lee membocorkan, anak usaha Lotte Group di bidang perhotelan, Lotte Hotel, kini sedang bersiap masuk ke Indonesia. "Tapi tidak tahun ini," kata Lee tanpa menjelaskan lebih lanjut rencana ini.

Sebelumnya, anak usaha Lotte Group, Lotte Cinema, batal masuk ke Indonesia. Niatnya untuk mengakuisisi jaringan bioskop Blitzmegaplex terhalang regulasi. Seperti diketahui, bioskop tergolong bidang usaha yang masuk daftar negatif investasi (DNI) di Indonesia. Dengan begitu, akuisisi pun batal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Amailia Putri