Lotus tutup, Sri Mulyani pantau industri ritel



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa peritel menutup gerai-gerai yang tak produktif. Yang teranyar, Lotus Department Store menutup tiga gerai di Thamrin, Cibubur, dan Bekasi pada akhir bulan ini.

Melihat fenomena ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah  terus memonitor sektor ritel. Menurutnya, saat ini yang terjadi adalah perubahan dari perekonomian yang disebabkan oleh adanya era digitalisasi.

"Jadi dalam hal ini (kami perhatikan) adanya ritel yang berubah bentuknya atau dalam hal ini secara fisik tutup tapi kemudian pindah ke online atau dari awalnya online," ujarnya di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Selasa (24/10).


Dia melanjutkan, pemerintah juga akan melihat kepada sektor lain terkait apakah ada tekanan atau perubahan karena adanya konsep digitalisasi ini.

Menurut Sri Mulyani, berdasarkan data realisasi penerimaan perpajakan, capaian Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk sektor ritel sendiri meningkat sepanjang Januari-September 2017. Data Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan, realisasi PPN dan PPnBM hingga bulan kesembilan ini sebesar Rp 307,3 triliun atau tumbuh 13,70% dibanding Januari-September 2016.

"Kalau lihat penerimaan perpajakan sampai September ini, untuk ritel PPN meningkat. Jadi mungkin ada perubahan dalam hal ini," ujar Sri Mulyani.

Dengan adanya digitalisasi ini, pemerintah akan meresponsnya dengan berbagai kebijakan di sisi perpajakan, belanja negara, dan penerimaan negara atau fiskal. "Kami akan terus memantau dan merespons dengan berbagai kebijakan, baik dari sisi belanja negara, perpajakan, dan penerimaan negara," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia