JAKARTA. Tahun ini, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mengandalkan obligasi sebagai sumber pendanaan. Biayanya lebih murah dibandingkan berutang dari bank. LPEI berencana menerbitkan dua surat utang sekaligus yakni, obligasi luar negeri dan dalam negeri. Basuki Setyadji, Direktur Keuangan LPEI mengatakan, penerbitan obligasi luar negri (global bond) rencananya US$ 300 juta. Manajemen menargetkan, obligasi itu bisa terbit pada semester I-2012. "Tapi waktu tepatnya tergantung penjamin emisi," kata Basuki, saat rapat kerja dengan DPR, Senin (26/3). Kemudian, obligasi di dalam negeri senilai Rp 4,5 triliun pada semester II-2012. Ini merupakan obligasi berkelanjutan tahap II. Tahap I sudah keluar pada 21 Desember lalu sebesar Rp 3,3 triliun, dengan bunga 7%-8,5%.
LPEI andalkan pendanaan dari obligasi
JAKARTA. Tahun ini, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mengandalkan obligasi sebagai sumber pendanaan. Biayanya lebih murah dibandingkan berutang dari bank. LPEI berencana menerbitkan dua surat utang sekaligus yakni, obligasi luar negeri dan dalam negeri. Basuki Setyadji, Direktur Keuangan LPEI mengatakan, penerbitan obligasi luar negri (global bond) rencananya US$ 300 juta. Manajemen menargetkan, obligasi itu bisa terbit pada semester I-2012. "Tapi waktu tepatnya tergantung penjamin emisi," kata Basuki, saat rapat kerja dengan DPR, Senin (26/3). Kemudian, obligasi di dalam negeri senilai Rp 4,5 triliun pada semester II-2012. Ini merupakan obligasi berkelanjutan tahap II. Tahap I sudah keluar pada 21 Desember lalu sebesar Rp 3,3 triliun, dengan bunga 7%-8,5%.