LPEI Dorong Produk Gula Semut Asal Purbalingga Tembus Pasar Ekspor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank terus mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa masuk pasar global. Dalam upaya meningkatkan ekspor nasional, LPEI pun terus memperkuat sinergi dengan Kementerian dan Lembaga. 

Terbaru, LPEI menjalin kerja sama dengan Kementerian Perindustrian RI melalui Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Peresmian Desa Devisa Klaster Gula Semut yang dilakukan secara hybrid. Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso dan Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah dan Aneka (Dirjen IKMA) Kemenperin RI, Reni Yanita pada Senin (30/5).

Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso pun mengungkapkan, LPEI bersama dengan Kemenperin RI sepakat untuk mendampingi Pemerintah Kabupaten Purbalingga serta KUB dan Koperasi setempat untuk mendukung ekspor produk gula semut serta dalam mendukung pemberdayaan petani dan pengrajin gula semut. 


"Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) dalam peningkatan ekspor nasional, melalui Desa Devisa Klaster Gula Semut LPEI memberikan dapur bersih dan kotak penyimpanan yang akan mampu meningkatkan penyimpanan hingga 95 liter," ujar Rijani dalam keterangan resmi, Rabu (1/6).

Baca Juga: Taspen Gandeng Himbara dan Tapera untuk Permudah Layanan Bagi Peserta

Lanjutnya, berbagai pelatihan dan pendampingan peningkatan kapasitas petani juga diberikan sehingga, produk gula semut Kabupaten Purbalingga dapat menjadi produk unggulan yang sustain dan diharapkan dapat menembus pasar global.

Pada kesempatan yang sama, Peresmian Desa Devisa Klaster Gula Semut di Desa Bumisari Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah dilakukan secara simbolis dengan penyerahan rompi yang diwakilkan oleh Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembagaan LPEI, Chesna F. Anwar kepada Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi serta Direktur Industri Kecil Menengah (IKM) Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan, Kemenperin RI, Riefky Yuswandi kepada perwakilan dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan Koperasi setempat, Sutomo.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, menyampaikan apresiasi kepada Sutomo yang membangun KUB Central Agro Lestari, seorang petani generasi ketiga, sarjana teknik yang peduli terhadap masyarakat Bumisari dengan pengolahan gula kelapa menjadi gula semut. Prosesnya pun dilakukan oleh suami istri yang artinya ekonomi desa tergerak dari mulai rumah tangga.

Diharapkan dari desa yang berada di ketinggian 500 meter dari permukaan laut (MDPL), nama Indonesia semakin menggema dengan produk gula semut. "Upaya masyarakat untuk memenuhi persyaratan dan sertifikasi ekspor untuk gula semut juga patut kita apresiasi," kata Dyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi