KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank meningkatkan pertumbuhan eksportir di Jawa Tengah dengan memberikan fasilitas
Business Matching serta memperluas akses ke buyer internasional. Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U. Norhadi menyampaikan bahwa Jawa Tengah masih menempati posisi kelima terbesar di Indonesia dalam jumlah eksportir. Oleh karena itu pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan ekspor pelaku usaha. "LPEI mendukung peningkatan ekspor pelaku usaha dengan memberikan fasilitas seperti Business Matching untuk memperluas akses ke buyer internasional, baik secara konvensional maupun digital," kata Maqin dalam keterangan resminya, Rabu (10/7).
Baca Juga: Dikritik Kebijakan PMN Rp 27,49 triliun, Menteri Erick Langsung Angkat Bicara Ia menjelaskan, Jawa Tengah tidak hanya menjadi pusat produksi tetapi juga motor penggerak ekonomi yang signifikan melalui sektor ekspor. Salah satu upaya LPEI dalam mendukung pertumbuhan eksportir yaitu menyelenggarakan pertemuan eksportir melalui acara "LPEI Export Forum 2024" di Semarang. Acara tersebut bekerja sama dengan DJPPR Kementerian Keuangan, Bea Cukai Jawa Tengah, dan Disperindag Provinsi Jawa Tengah. Distribusi ekspor Jawa Tengah didominasi oleh beberapa komoditas utama, seperti pakaian dan aksesoris bukan rajutan (20,18%), pakaian dan aksesoris rajutan (12,24%), alas kaki (11,01%), kayu dan barang dari kayu (9,98%), serta perabotan, lampu, dan alat penerangan (7,20%). Diversifikasi ini memperlihatkan kemampuan Jawa Tengah dalam memproduksi berbagai jenis produk yang diminati di pasar internasional. Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor terbesar bagi Jawa Tengah dengan kontribusi sebesar 30,43%, disusul oleh Tiongkok (7,66%), Jepang (6,51%), Singapura (6,49%), dan Belanda (5,6%). Selain itu, jumlah buyer yang bekerja sama dengan eksportir Jawa Tengah terus meningkat, dengan 22,25% di antaranya merupakan buyer yang loyal. "Hal ini menunjukkan hubungan perdagangan yang kuat antara Jawa Tengah dengan beberapa negara ekonomi terbesar di dunia dan kepercayaan dan buyer internasional terhadap produk Jawa Tengah," tuturnya. Pada kesempatan yang sama, LPEI menjelaskan fasilitas dan dukungan LPEI kepada pelaku UKM ekspor. Para UKM Ekspor dapat memanfaatkan berbagai Program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) sesuai dengan profil/karakteristik ekspor yang ada, antara lain PKE UKM (dirancang untuk UKM berorientasi ekspor), PKE Kawasan (untuk pasar tujuan negara non-tradisional) dan PKE Trade Finance (dengan skema transaksi trade).
Hingga Juni 2024 tercatat LPEI telah melakukan disbursement fasilitas PKE Kawasan sebesar Rp 4,247 miliar dengan ekspor lebih dari 40 negara, PKE Trade Finance sebesar Rp 8,187 miliar dengan ekspor lebih dari 55 negara, dan PKE UKM hingga Rp 1,058 miliar untuk pangsa ekspor ke lebih dari 65 negara. Salah satu pelaku usaha yang telah memanfaatkan pembiayaan PKE LPEI adalah Margono Paper, produsen fancy paper (kertas motif berwarna) dengan 90% produknya diekspor ke 50 negara di 5 benua. Pembiayaan PKE Kawasan dari LPEI membantu usaha Margono Paper dalam mengembangkan bisnis dengan menambah negara tujuan ekspor ke negara-negara non tradisional.
Baca Juga: Dana PMN Juga Mengalir ke BUMN Bermasalah Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati