KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mendorong pelaku UMKM asal Medan melakukan ekspor. Salah satunya dengan menggelar Coaching Program for New Exporters (CPNE) yang diselenggarakan di Medan, Sumatera Utara. Ajang yang dilaksanakan pada 10-11 Juni 2021 ini menjadi kota ketiga dari rangkaian program jasa konsultasi LPEI di tahun 2021. Sebelumnya pelatihan ini telah diselenggarakan di kota Surakarta dan Bali pada beberapa waktu lalu. Kota Medan khususnya dan Provinsi Sumatera Utara pada umumnya memiliki potensi UKM berorientasi ekspor yang terbesar di Pulau Sumatera.
Hasil kajian IEB Institute menunjukkan, kota Medan, mampu mencatat pertumbuhan ekonomi 5,98% pada tahun 2019 yang lalu dengan nilai ekspor mencapai US$ 20 miliar. Hal itu ditopang oleh komoditi unggulan ekspornya berupa sayuran, buah, kopi, rempah, dan makanan minuman.
Baca Juga: Ini upaya pemerintah untuk mendorong UMKM agar berorientasi ekspor Program CPNE ini merupakan salah satu bentuk pelayanan Jasa Konsultasi LPEI termasuk pelatihan ekspor bagi para UMKM rintisan ekspor untuk membantu pengusaha UMKM Indonesia menuju pasar global #LokalYangMendunia. Selain itu, LPEI membantu membukakan akses pasar melalui global marketplace dan pameran baik yang dilakukan secara offline maupun virtual, serta melakukan pengembangan community development melalui program Desa Devisa. Dari kegiatan tersebut, saat ini LPEI telah memiliki lebih dari 2.200 UKM mitra binaan, yang diantaranya terdapat 353 produk UKM telah berhasil diposting di global marketplace, dan menghasilkan 60 eksportir baru, serta mengembangkan 2 Desa Devisa. “Pencapaian yang kami sampaikan merupakan wujud pelaksanaan mandat LPEI yaitu meningkatkan ekspor nasional, membantu pemulihan ekonomi nasional, serta meningkatkan kapasitas UKM di daerah agar dapat melakukan kegiatan ekspor dan memasarkan produknya ke pasar global. Selain itu pengembangan kapasitas UKM yang dilakukan melalui kegiatan Jasa Konsultasi LPEI yaitu Program CPNE melalui pelatihan dan pendampingan bagi UKM berorientasi ekspor,” ujar Direktur Eksekutif LPEI, D.James Rompas dalam keterangan tertulis pada Sabtu (12/6). Program CPNE merupakan program pelatihan dan pendampingan berdurasi satu tahun yang diberikan LPEI kepada para pelaku UMKM berorientasi ekspor yang telah melewati penjaringan dan seleksi. Modul pelatihan yang diberikan antara lain mengenai tata cara ekspor, penyusunan laporan keuangan, legalitas dan sertifikasi ekspor serta turut dalam kegiatan pameran ekspor.
Pelatihan kali ini diikuti 25 orang pelaku UMKM asal Sumatera Utara yang telah melewati penjaringan dan seleksi oleh LPEI dibantu oleh praktisi ekspor dan pemangku kepentingan. Para peserta juga mengelola usaha yang juga beragam seperti rempah, hasil perkebunan kopi, produk kelapa dan turunannya serta produk makanan minuman. Sementara itu Wakil Gubernur Medan Musa Rajekshah mengapresiasi segala bentuk inisiatif untuk meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat Medan. “Pelatihan seperti CPNE sangat diperlukan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM yang ada di Medan agar dapat bersaing di pasar global. Mengingat bahwa kita telah memiliki potensi dari sumber daya alam maupun manusia, seharusnya upaya-upaya positif seperti ini harus kita dukung. Karena hasilnya nanti akan kembali ke para pelaku UMKM dan masyarakat Medan,” ucap Rajekshah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat