JAKARTA. Pertumbuhan pesat di tahun 2013 tak membuat Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mematok target pertumbuhan agresif di tahun ini. Manajemen memilih menentapkan target konservatif. Basuki, Direktur LPEI mengatakan tidak muluk-muluk untuk mematok target tinggi mempertimbangkan situasi tahun politik ini. Manajemen menargetkan, pembiayaan tumbuh minimal 10% dibanding pencapaian tahun lalu yang sebesar Rp 39 triliun. Itu artinya, LPEI siap mengucurkan pembiayaan minimal Rp 43 triliun tahun ini. "Penopang terbesar dari pencapaian pembiayaan masih dipegang oleh sektor industri," kata Basuki. Catatan saja, sebesar 95% bisnis LPEI berkonsentrasi di industri pembiayaan. Sisanya asuransi serta penjaminan kredit. Namun, porsi pembiayaan ke usaha kecil dan menengah (UKM) masih belum besar. Target tahun lalu meraup 10% pembiayaan dari segmen ini hanya terealisasi 8%. Makanya, tahun ini manajemen berharap agar target tidak meleset. Meski menggenjot pembiayaan ke segmen ini, LPEI malah akan lebih selektif memilih debitur kecil. "Tahun ini kami masih menargetkan UKM tetap 10%," tambah Basuki. Bila pada tahun lalu target pembiayaan UKM LPEI adalah sebesar Rp 3,15 triliun, maka pada ini ditargetkan, sebesar pembiayaan Rp 4,5 triliun mengalir ke segmen kecil.
LPEI menargetkan pembiayaan Rp 43 triliun
JAKARTA. Pertumbuhan pesat di tahun 2013 tak membuat Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mematok target pertumbuhan agresif di tahun ini. Manajemen memilih menentapkan target konservatif. Basuki, Direktur LPEI mengatakan tidak muluk-muluk untuk mematok target tinggi mempertimbangkan situasi tahun politik ini. Manajemen menargetkan, pembiayaan tumbuh minimal 10% dibanding pencapaian tahun lalu yang sebesar Rp 39 triliun. Itu artinya, LPEI siap mengucurkan pembiayaan minimal Rp 43 triliun tahun ini. "Penopang terbesar dari pencapaian pembiayaan masih dipegang oleh sektor industri," kata Basuki. Catatan saja, sebesar 95% bisnis LPEI berkonsentrasi di industri pembiayaan. Sisanya asuransi serta penjaminan kredit. Namun, porsi pembiayaan ke usaha kecil dan menengah (UKM) masih belum besar. Target tahun lalu meraup 10% pembiayaan dari segmen ini hanya terealisasi 8%. Makanya, tahun ini manajemen berharap agar target tidak meleset. Meski menggenjot pembiayaan ke segmen ini, LPEI malah akan lebih selektif memilih debitur kecil. "Tahun ini kami masih menargetkan UKM tetap 10%," tambah Basuki. Bila pada tahun lalu target pembiayaan UKM LPEI adalah sebesar Rp 3,15 triliun, maka pada ini ditargetkan, sebesar pembiayaan Rp 4,5 triliun mengalir ke segmen kecil.